Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2011

Anak 12 Tahun Mengatakan Musik Indonesia Adalah....

Seperti biasa hari sabtu sore saya ada jadwal mengajar les privat gitar di daerah selatan jogja. Murid saya ini sudah belajar gitar dengan saya cukup lama sejak dia berusia 10 tahunan. Saat ini dia mengambil les gitar akustik dengan saya. Pertemuan saya dengannya seperti biasa, saya mengajarinya teknik-teknik gitar diawal sesi dan dilanjutkan dengan memainkan lagu. Saat ini dia sudah masuk materi gitar grade 3 dimana keseluruhan ada 4 grade dan jika dibutuhkan saya tambah menjadi 5 grade. Saya perhatikan dia agak kesulitan dalam memainkan teknik-teknik gitar. Seperti kebanyakan anak-anak yang lain, mereka ingin memainkan lagu-lagu yang dengan teknik sederhana, atau memainkan iringan lagunya saja. Sering saya menekankan kepada mereka, dibalik lagu-lagu yang dimainkan itu ada teknik-teknik dasar yang harus dikuasai, dan lagu adalah aplikasi dari teknik-teknik tersebut. Sore itu dia mulai sesi dengan teknik-teknik, karena dia sudah grade 3 yang sudah saat nya untuk melatih “speed”, sel

LesPaul atau Telecaster

Sudah lama saya tidak update, berhubung minggu-minggu kemarin saya banyak yang diurus :-). Kembali ke blog ini saya jadi teringat akan gitar-gitar saya. Terutama gitar elektrik. Dan saya masih ingat sekali gitar elektrik pertama saya tahun 2003 dimana waktu itu saya serius sekali dalam belajar gitar elektrik yaitu gitar elektrik dengan bentuk Gibson SG, tentu saja gitar lokal yang saya beli dengan harga Rp. 900.000,-. Sangat murah yaa :-)) dibandingkan dengan gibson yang harganya bisa diatas Rp. 30 juta. Mungkin anda juga pernah berpikir untuk mempunyai atau membeli gitar elektrik. Banyak sekali model gitar elektrik yang dijual dipasaran. Tentunya beda bentuk dan beda merk, beda suara juga. Tapi disini saya hanya membahas lespaul dan telecaster saja. Gitar kedua yang saya punya saya pesan dengan seorang Luthier (pengrajin gitar) Jogja yang sudah sangat berpengalaman, salah satu yang terbaik, salah satu karyanya sebuah gitar fender stratocaster seri voodoo nya hendrix masuk museum Jim

Ada Yang Aneh Dengan Rahmat Raharjo, Dan itu....

Anda tau Rahmat Raharjo kan? Beliau salah satu virtuoso gitar klasik di Indonesia. Selain itu beliau juga seorang dosen di ISI (Institute Seni Indonesia). Bisa dibilang saya beruntung bisa bertemu dengan beliau, berbincang-bincang. Ini berawal ketika saya ingin mendengarkan hasil mixing lagu baru band saya dojihatori, saya lupa itu ditahun berapa, mungkin kira-kira sekitar tahun 2007. Dojihatori merekam semua materinya di sebuah studio rekording kecil, atau lebih tepatnya home rekording, yang kebetulan juga operatornya suka dengan musik kami. Mas Nono pemilik studio tersebut, beliau juga seorang dosen di ISI, design interior. Siang itu saya dan teman satu band janjian dengan mas Nono untuk mendengarkan hasil mixing. Sampai di studio mas nono ternyata sedang sibuk mengerjakan sesuatu. Melipat ini itu, dan banyak cd case dimana-dimana, dilantai terbujur cover-cover untuk CD yang belum terpotong. “Lagi ngerjain apa mas? Tak bantu mas”. Sambil mangambil cover yang sudah terpotong dan

Bagaimana Saya Membuat Band

Ok, pada awalnya saya tidak dengan sengaja membuat band. Tapi disinilah kuncinya. Saat ini saya banyak sekali menemui band-band baru yang luar biasa. Banyak yang keren-keren tapi banyak juga yang tidak, itu hanya opini saya. Band-band baru tersebut berlomba-lomba dalam artian mereka membuat band dengan harapan ingin seperti band pujaannya. Tidak ada yang salah dengan ini. Banyak juga band-band yang baru berdiri, lalu langsung membuat lagu merekamnya dan memberikan pada radio sebagai demo. Saya juga dulu melakukkannya namun dengan jalan yang berbeda, saya tidak tau mengapa, hampir rata-rata band baru seperti itu. Atau hanya perasaan saya saja. Saya menyukai musik, belajar gitar, memainkannya, dan suatu waktu ada teman saya yang mengajak untuk nge-band. Ini membuat saya bersemangat tentunya, saya bergabung, memainkan semua lagu yang saya tau, waktu itu saya baru bisa memainkan ritem. Tapi tetap saja sangatlah menyenangkan. Dan sewaktu saya masuk ke dalam lingkungan SMA saya bertemu ba

Inspirasi dalam Belajar Gitar

Joe Satriani Salah Satu Inspirasi Banyak Gitaris Ini tengah malam, entah mengapa mendadak saya tersadar dari kegitan membaca saya dan langsung menyalakan laptop. Ada sesuatu yang ingin saya bagikan dengan Anda. Sore ini saya pergi ke toko buku. Saya membaca hampir semua judul buku sepanjang mata saya memandang, terkecuali buku-buku yang terpajang berdiri berderet, kepala saya tidak cukup lihai dan luwes untuk memiringkan kapala untuk sekian lama. Satu jam berlalu dan ahirnya saya memutuskan untuk membeli beberapa buku, saya bawa ke kasir, membayarnya, memasangkan sampul dan tidak lama kemudian saya sudah berada di ruang tamu rumah saya, yang seperti biasa tampak berantakan yang dipenuhi dengan instrumen gitar-gitar, bass gitar bahkan drum diberbagai sudut ruangan. Tentu saja disitu banyak gitar, berhubung saya seorang musisi dan juga seorang pengajar gitar dan sudah mengajar lebih dari 9 tahun. Namun sore itu saja tidak tertarik untuk memainkan gitar saya atau mengingat-ingat suda