Langsung ke konten utama

Gitaris, Performer, atau Teacher?

Bagi Anda yang baru, sedang atau memperdalam belajar gitar, mungkin "aku ini akan berkembang seperti apa?" dalam hal musik pastinya.

Tentu saja seseorang yang sudah mampu memainkan gitarnya dengan baik dan menekuni ilmu musik khususnya gitar bisa disebut dengan gitaris. Dan pada momen ini seorang gitaris bisa memilih. Pilihannya sebagai performer atau teacher (pengajar), atau dua-duanya.

Mulai dari awal, kita yang belajar gitar diharapkan untuk bisa memainkan lagu dengan dasar-dasar teknik yang sudah diberikan oleh pengajar kita. Lalu naik grade, dengan memainkan nya dengan menggunakan rasa, atau lebih ditekankan untuk memainkan dengan soul. Lalu menampilkannya di sebuah acara, panggung kecil ataupun grand concert.

Ada, seorang gitaris, yang mendalami ilmu musik, memperkayanya, mencari literatur, memainkannya, juga mengajarkannya. Tipe ini sebagai pengajar. Namun keduanya sama-sama seorang gitaris. Namun fokus keduanya yang berbeda.

Sebagai seorang performer, seorang gitaris semakin memperkuat teknik, dan teknik pertunjukan, dia selalu mencoba mencari lagu-lagu dengan tingkat kesulitan yang makin tinggi. Lalu memainkannya di sebuah konser.

Sedangkan sebagai pengajar, selain awalnya sebagai performer, lebih fokus pada pengembangan anak didik, mencari tau cara kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak didik. Biasanya sebagai pengajar dikarenakan difokuskan tidak hanya kepada pengembangan dirinya sendiri, namun juga pengembangan murid-muridnya, sehingga porsi dan konsentrasi terbagi.

Jadi, masuk kategori yang manakah kamu? atau kamu sudah ada gambaran untuk apa ilmu musik kamu?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Mengakibatkan Kemampuan Bermusik Mandeg Bahkan Turun

Pernah mikir gak sih? Udah belajar gitar lama, tapi kaya gitu-gitu aja! Terus nonton permainan gitaris lain di Youtube atau Instagram, lalu beropini wah mereka itu berbakat sekali ya, dan lain-lainnya. Ujung-ujungnya (ekstremnya) merasa gak guna latihan yang dilakuin selama ini hingga berhenti main gitar. Apa sih yang sebenernya terjadi? Kita mulai dengan membandingkan dengan apa yang kita lihat. Padahal apa yang kita lihat belum tentu sebuah kebenaran. Misal kamu sedang nonton postingan orang lain yang main gitarnya keren banget di Instagram ataupun di youtube. Pastinya yang tidak terlihat dalam video itu adalah berapa lama proses dia dalam menguasai permainan gitar tersebut dan berapa kali dia harus "take" video" tersebut.  Yah walaupun take video yang hanya berdurasi semenit itu belum tentu benar-benar semenit. Bisa jadi memang semenit tapi bisa juga dia baru puas pada hasil videonya setelah puluhan take . Hal membandingkan tadi bisa jadi seperti penyakit yang tidak ...

Seberapa Besar Pengaruh Bentuk dan Ukuran Jari Dalam Bermain Gitar?

Jari saya terlalu besar mas! Jari saya terlalu kecil mas! Jari saya kurang Panjang mas! Di atas adalah sebagian "keluhan" murid-murid saya yang sedang belajar gitar dengan baik yang langsung datang ke studio ataupun yang sedang mengambil kelas gitar online. Dari pengalaman mengajar saya yang sudah lebih dari 10 tahun lebih dan menemui berbagai macam siswa dari usia 6 tahun hingga 60 tahun saya bisa menjawab singkat pertanyaan diatas yaitu seberapa besar pengaruh bentuk ukuran jari ketika belajar gitar adalah BESAR pengaruhnya. Tapi…. Tentu berpengaruh tapi tetap bisa bermain gitar, dan dalam prosesnya tentu akan ada kendala. Apa maksud dari bentuk dan ukuran? Selain Panjang dan pendeknya jari, gemuk kurusnya jari tidak bisa dipungkiri bentuk kuku dan posisinya pada jari juga berpengaruh. Akan saya jelaskan kenapa hal ini berpengaruh. Posisi terbaik menekan senar adalah dekat dengan besi fret dan posisi jari yang tegak terhadap fretboard. Posisi tegak berarti ketika jari menek...

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge...