Langsung ke konten utama

Improvisasi Gitar Dengan Otak Kanan


Berimprovisasi dalam permainan gitar bisa dibilang cukup ensensial. Improvisasi sendiri ibarat dasar utama dari komposisi sebuah lagu. Improvisasi dalam permainan gitar umumnya dilakukan secara live tanpa persiapan. Apa benar?

Di suatu malam, saat itu saya mendapatkan undangan oleh guru jazz saya yang berasal dari Belanda. Undangan itu untuk menonton sebuah gig kecil. Sebuah gig jazz kecil, yang pastinya gak banyak orang tau selain dari komunitas-komunitas jazz di Jogja.

Acara itu adalah acara reguler dari sebuah cafe yang menyediakan minuman susu. Pada saat itu band reguler yang dimainkan tiap hari rabu tersebut bergenre jazz.

Kebetulan pada malam itu hujan cukup lebat yang membuat saya enggan untuk beranjak ke sebuah cafe yang menyediakan susu, karena saya juga tidak suka minum susu ditambah musik jazz pada waktu itu termasuk baru bagi saya.

Namun karena undangan guru saya itu saya tetap memutuskan untuk datang karena saya juga sudah berjanji padanya untuk hadir.

Suasana cafe tersebut sangat sepi, mungkin karena hujan. Pelanggan yagn datang pun mungkin hanya sekitar 10an orang, untuk ukuran cafe yang sebenarnya mempunyai tempat yang cukup luas. Di bagian samping terdapat satu set alat musik cukup minimalis, drum, contra bass dan gitar.

Setelah saya memesan cemilan dan minuman hangat (teh) lalu ada beberapa musisi yang mulai naik panggung. Dan mereka mulai bicara sesama diatas panggung. Lalu akhirnya bermain. Salah satu hal yang paling menarik menonton jazz adalah tentu saja iramanya dan yang pasti improvisasinya.

Dua atau tiga lagu sudah mereka mainkan, lalu sang pemain bass berbicara, inilah jazz, musik jazz yang sesungguhnya. Lalu naiklah pemain lain menggantikan pemain lain dan seterusnya. Terlihat biasa?

Namun ada hal yang membuat saya takjub. Mereka yang bermain bukanlah dari band yang sama, mereka yang bermain tidak selalu mengenal satu sama lain, bahkan ada yang tidak mengenal, atau malah mungkin baru hadir pertama kali di cafe tersebut dan bermain di gig itu. 

Tawarin bermainpun langsun datang ke guru. Dan mereka memainkan dengan layaknya band yang sudah latihan bersama ditambah dengan improvisasinya. Hebatnya musisi lainnya belum pernah bermain bersama dengan guru saya tersebut. Yang saya perhatikan, setidaknya para pemain sudah tau struktur dasar lagu-lagu standar jazz, dan kapan mereka mendapat "jatah" untuk berimprovisasi. 

Jadi sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa bisa dengan mudah memainkannya dalam satu gig tanpa latihan, bermain bersama dan langsung berimprovisasi?

Jika kalian pernah datang di suatu acara komunitas musik tertentu, tentu ini tidaklah mengherankan. Sebuah komunitas umunya sudah memiliki pakem-pakem pada genre tertentu. Iniadalah sebuah langkah pertama bagaimana berimprovisasi gitar dengan otak kanan.

Bermain improvisasi membutuhkan wawasan, punya wawasan bermusik di genre tertentu membantu sang gitaris mendapatkan ide-ide baru pada musik yang dimainkan secara live tadi.

Kebiasaan inilah yang menciptakan nada-nada di kepala mereka, semakin baik kemampuan nada dalam pikiran mereka (otak kanan) maka akan semakin mudah memainkannya di gitar.

Ketika seorang gitaris punya wawasan genre musik yang luas, ini juga sangat membantu gitaris tersebut dalam berimprovisasi. Dia akan mudah menentukan tema dari melodi tertentu, dari tema lagu tertentu itulah yang dikembangkan (divariasikan / diimprovisasikan) menjadi nada-nada baru.

Jika kamu bermain improviasi masih hanya sebatas menghafal lick-lick gitar lagu tertentu dan menghafal pergerakan jari-jari maka itu bukanlah berimprovisasi dengan otak kanan.

Berimproviasi dengan otak kanan akan membuat nada-nada yang dihasilkan akan terdengar fresh bukan generic, tidak berusaha meniru, berusaha original. Walaupun susah namun inilah yang membuat bermain improvisasi dengan otak kanan itu sangat menarik.


Semoga bermanfaat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Mengakibatkan Kemampuan Bermusik Mandeg Bahkan Turun

Pernah mikir gak sih? Udah belajar gitar lama, tapi kaya gitu-gitu aja! Terus nonton permainan gitaris lain di Youtube atau Instagram, lalu beropini wah mereka itu berbakat sekali ya, dan lain-lainnya. Ujung-ujungnya (ekstremnya) merasa gak guna latihan yang dilakuin selama ini hingga berhenti main gitar. Apa sih yang sebenernya terjadi? Kita mulai dengan membandingkan dengan apa yang kita lihat. Padahal apa yang kita lihat belum tentu sebuah kebenaran. Misal kamu sedang nonton postingan orang lain yang main gitarnya keren banget di Instagram ataupun di youtube. Pastinya yang tidak terlihat dalam video itu adalah berapa lama proses dia dalam menguasai permainan gitar tersebut dan berapa kali dia harus "take" video" tersebut.  Yah walaupun take video yang hanya berdurasi semenit itu belum tentu benar-benar semenit. Bisa jadi memang semenit tapi bisa juga dia baru puas pada hasil videonya setelah puluhan take . Hal membandingkan tadi bisa jadi seperti penyakit yang tidak ...

Seberapa Besar Pengaruh Bentuk dan Ukuran Jari Dalam Bermain Gitar?

Jari saya terlalu besar mas! Jari saya terlalu kecil mas! Jari saya kurang Panjang mas! Di atas adalah sebagian "keluhan" murid-murid saya yang sedang belajar gitar dengan baik yang langsung datang ke studio ataupun yang sedang mengambil kelas gitar online. Dari pengalaman mengajar saya yang sudah lebih dari 10 tahun lebih dan menemui berbagai macam siswa dari usia 6 tahun hingga 60 tahun saya bisa menjawab singkat pertanyaan diatas yaitu seberapa besar pengaruh bentuk ukuran jari ketika belajar gitar adalah BESAR pengaruhnya. Tapi…. Tentu berpengaruh tapi tetap bisa bermain gitar, dan dalam prosesnya tentu akan ada kendala. Apa maksud dari bentuk dan ukuran? Selain Panjang dan pendeknya jari, gemuk kurusnya jari tidak bisa dipungkiri bentuk kuku dan posisinya pada jari juga berpengaruh. Akan saya jelaskan kenapa hal ini berpengaruh. Posisi terbaik menekan senar adalah dekat dengan besi fret dan posisi jari yang tegak terhadap fretboard. Posisi tegak berarti ketika jari menek...

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge...