Langsung ke konten utama

Alasan Memilih Memainkan Gitar Klasik (untuk musik umum) dibanding Gitar Akustik

Kalau mau belajar gitar yang baik itu belajar gitar dari gitar klasik terlebih dahulu. Sering banget mendengar saran seperti ini? Sebenarnya ada banyak alasan kenapa orang lebih menyarankan itu dan kenapa pernyataan tadi ada benarnya.  

Sebelum kita ke alasan kenapa memilih belajar gitar klasik, saya akan cerita sedikit tentang beberapa jenis musik yang sudah ada hingga saat ini.

Jenis musik yang ada saat ini sangatlah banyak, jika kita akan belajar gitar klasik nantinya akan memainkan musik yang berada di beda era. Era-era tersebut adalah era ranaissance, baroque, klasik, romantic, modern atau kontemporer. Sederhananya belajar musik dari era bahula (tahun 1200-an) hingga musik saat ini yang akan dimainkan menggunakan intrumen gitar klasik.

Jika kamu tidak ada masalah dengan musik-musik di era-era seperti musik-musik seperti Bach, Mozart atau Beethoven yang secara umum bisa masuk kategori musik instrumental, maka gitar klasik adalah jawabannya.

Alasan berikutnya adalah kamu tidak ada keberatan membaca not balok. Musik klasik yang dimainkan dengan gitar klasik umunya permainan tunggal. Ini artinya musik ini tidak melibatkan instrumen lain, dimana melodi, iringan dan bass dimainkan dengan instrumen yang sama. Hal ini bisa membawa efek keindahan tersendiri dari sebuah lagu/repertoar.

Hal ini juga hal yang paling mudah untuk melakukannnya/memainkan karya-karya tersebut menggunakan notasi balok. Dengan notasi balok, part-part tadi bisa terbaca dengan sangat detail, yang pada akhirnya ini akan memudahkan bagi kita untuk memainkan lagu/repertoar tersebut.

Alasan lain adalah membaca not balok dan memainkannya di gitar secara tidak langsung melatih otak kanan dan kiri kita sekaligus. Dengan not balok juga kita bisa dengan lebih jelas memahami tentang harmoni yang dimainkan, sehingga ini juga menambah wawasan bermusik dan memudahkan pemahaman terhadap musik lain. 

Hal ini jadi sangat bermanfaat buat kita-kita yang kerjaannya sangat monoton sehingga merasa otak tidak selalu terpakai secara maksimal.

Permainan gitar tunggal tentunya tidak membutuhkan instrumen lain. Ini menjadi keunggulan dimana buat kita yang punya suara pas-pasan atau malah tidak bisa menyanyi hal ini sudah tergantikan dengan melodi di gitar tersebut. Karena bermain sendiri juga, ketika ingin menikmati permainan gitar tidak harus menunggu media lain atau orang lain bermain bersama. 

Seperti yang saya katakan diawal bahwa ketika kita belajar gitar klasik membutuhkan kemampuan membaca not balok. Hal ini untuk sebagian orang dirasa sulit. Sebenarnya bukan sulit, kita saja yang tidak sabaran. Karena kalau kita ingat sewaktu kita pertama kali belajar baca, itu juga sulit, dan membutuhkan waktu yang bisa dibilang tidak sebentar. Hal ini tidak berbeda jauh dengan belajar baca not balok.

Banyak karya-karya di gitar klasik yang sudah teruji oleh waktu. Maksudnya repertoar-repertoar yang sudah diperdengarkan turun temurun puluhan hingga ratusan tahun yang berarti sudah menjadi favorit banyak gitaris, sehingga banyak nada-nada indah didalamnya yang memang jarang kita temui langsung di media-media mainstream. 

Karya-karya ini bisa dimainkan dengan sangat intim, terutama di gitar klasik. Dimana bodi gitar tersebut menyentuh badan kita sehingga resonansi dan geteran keindahan nada langsung bisa kita rasakan.

Sebagai permulaan, kamu bisa dengar karya berjudul romance de amor, malaguenas, lagrima, adelita, atau prelude in D (cello) by Bach. Itu hanya sebagian kecil karya-karya yang sering dimainkan, kamu bisa cek langsung di Youtube.

Gitar klasik sendiri gitar yang mudah dibawa kemana-mana, sehingga kita tidak terjebak bermain hanya di dalam ruangan yang itu-itu saja. Ditambah ketika anda sudah menguasai gitar klasik dan ingin pindah jalur ke musik yang lebih modern seperti gitar fingerstyle maka peralihan ini akan terasa jauh lebih mudah, karena bentuk permainan gitar fingerstyle yang tidak berbeda jauh dari permianan gitar klasik.

Semoga bermanfaat

Ingin belajar gitar klasik, dimana aja, kapan aja gak pake ribet, disini





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge...

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni...

Cara Memilih Gitar Untuk Anak Usia Dibawah 12 Tahun

Beberapa bulan terakhir banyak sekali yang menanyakan kepada saya, apa gitar yang cocok untuk anaknya? Dimana usia anak mereka di rentang usia 6 tahun hingga 12 tahun. Sedikit tricky untuk memilih gitar untuk anak usia 12 tahun. Namun satu hal yang jadi pertimbangan adalah kenyaman. Hal ini akan menjadikan anak untuk giat belajar gitar. Jika si anak merasa instrumennya tidak nyaman untuk dimainkan, ini bisa jadi mengurangi semangat dia untuk berlatih setiap harinya. Kenyamanan yang seperti apa? Yang pertama adalah pilih gitar yang dengan ukuran yang sesuai dengan fisiknya. Misalkan si anak memiliki fisik yang kecil, misal si anak masih berusia 6-8 tahun, tidak ada salahnya membeli gitar dengan ukuran 1/2, secara fisik otomatis gitar ini lebih mungil dari ukuran gitar standar, dan skala yang diberikan juga lebih pendek, karena hal ini memudahkan anak dalam memainkannya. Dengan skala yang yg lebih pendek maka senar akan terasa lebih empuk untuk ditekan dibanding ukuran gitar full size. J...