Langsung ke konten utama

Yang Tidak Kalah Penting Selain Latihan Rutin Latihan Gitar

Ingin jadi jago main gitar tentu saja salah satu jawabannya adalah latihan rutin main gitar. Banyak sekali tip-tip cara latihan gitar yang bisa dibahas, dan semua latihan gitar itu tentu saja tergantung dari target apa yang ingin dicapai ketika belajar gitar.

Sebut saja angin bisa menguasai lick lagu tertentu, ya otomatis kita berlatih scale apa yang digunakan, kalimat lagunya, staccato atau legatonya atau mungkin ada juga slurnya. Teknik-teknik tadi yang menjadi pendukung bisa kita latih terpisah atau bisa juga sekaligus.

Di luar itu ada juga latihan rutin, seperti bermain akord, scale secara umum, penjarian ataupun ketukan. Namun ada hal lain yang tidak kalah penting ketika kamu dalam proses belajar gitar, atau sedang mencoba improve permainan gitar kamu.

Apa itu? Mendengarkan musik. Lucu kan? Yah jelas pasti dengarkan. Bukan-bukan, bukan hanya mendengarkan sambil lalu.

Pada awalnya ini cukup aneh, pengen belajar musik tapi jarang dengerin musik. Kenyataannya tidak sedikit murid yang belajar dengan saya itu mengaku seperti itu. Atau bisa jadi tidak ada referensi khusus musik yang benar-benar disukai.

Bisa jadi kita mendengarkan musik ketika sedang mengerjakan tugas sekolah, atau tugas kuliah. Bisa juga ketika sedang dalam perjalanan. Itu sudah bagus. Tapi mendengarkan musik yang saya maksud adalah mendengarkan dengan seksama.

Begini, jika kita makan di suatu rumah makan, yang kebetulan kita juga bisa masak dan suka masak, lalu menemukan menu yang menarik lalu memesannya. Ketika mencobanya ternyata menu tersebut enak pake banget, lalu dari pengalaman memasak menjadi ingin tahu apa yang membuatnya bisa enak.

Sebut saja makanan tersebut Soto, lalu dengan penasaran kamu akan mencoba menu soto di rumah makan lain dan menemui referensi yang berbeda-beda.

Begitu juga dengan musik, referensi musik adalah sesuatu yang penting. Hal ini membuat wawasan musik kita menjadi luas. ketika wawasan bermusik kita luas dengan variasi referensi yang cukup banyak secara tidak langsung ini akan menguatkan musikalitas kamu sebagai gitaris.

Dengan referensi musik tadi bisa kita jadikan pengaruh kita dalam bermain gitar, bisa mempengaruhi untuk mendapatkan ide dalam bermain melodi, iringan atau bahkan dalam menciptakan lagu.

Saya dapati saya pribadi saat ini tidak terlalu kesulitan ketika harus mengisi iringan, baik itu yang strumming atau petikan. Saya pikir hal ini cukup mudah dan tanpa pikir panjang saya bisa dengan leluasa mengisi iringan dalam sebuah lagu.

Kenyataannya murid saya, bukan yang beginner belajar gitar, mereka sudah di tingkat late beginner atau earily intermediate ternyata tidak selalu bisa "klop" atau merasa sedikit kebingungan ketika harus mengisi atau hanya sekedar meniru iringan dari lagu yang sudah populer.

Hal ini dikarenakan itu merupakan hal yang baru. Padalah secara ritmis mereka sudah memahaminya. Yang hilang adalah referensi musik yang mereka dengar. Maka dari itu ini menjadi hal yang tidak kalah pentingnya buat kita para gitaris selain latihan rutin bermain gitar.

Semoga Bermanfaat.

Les Gitar dimana saja dan kapanpun dengan biaya hemat, klik disini

Les musik di daerah kota Jogja, klik disini



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge...

Yang Mengakibatkan Kemampuan Bermusik Mandeg Bahkan Turun

Pernah mikir gak sih? Udah belajar gitar lama, tapi kaya gitu-gitu aja! Terus nonton permainan gitaris lain di Youtube atau Instagram, lalu beropini wah mereka itu berbakat sekali ya, dan lain-lainnya. Ujung-ujungnya (ekstremnya) merasa gak guna latihan yang dilakuin selama ini hingga berhenti main gitar. Apa sih yang sebenernya terjadi? Kita mulai dengan membandingkan dengan apa yang kita lihat. Padahal apa yang kita lihat belum tentu sebuah kebenaran. Misal kamu sedang nonton postingan orang lain yang main gitarnya keren banget di Instagram ataupun di youtube. Pastinya yang tidak terlihat dalam video itu adalah berapa lama proses dia dalam menguasai permainan gitar tersebut dan berapa kali dia harus "take" video" tersebut.  Yah walaupun take video yang hanya berdurasi semenit itu belum tentu benar-benar semenit. Bisa jadi memang semenit tapi bisa juga dia baru puas pada hasil videonya setelah puluhan take . Hal membandingkan tadi bisa jadi seperti penyakit yang tidak ...

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni...