Langsung ke konten utama

4 Alasan Kenapa Jangan Belajar Gitar

Mungkin dihari-harimu yang garing kamu sempat kepikiran ingin belajar gitar? Tapi ada beberapa alasan kenapa kamu jangan belajar gitar.

1. Tidak Mau Belajar Nada

Jadi hal yang utama belajar gitar salah satunya adalah nada. Dimana semua instrumen musik juga belajar nada. Apa maksudnya belajar nada di gitar? seperti apa?

Nada adalah suara yang dihasilkan instrumen musik yang memiliki tinggi rendah (pitch) pada frekuensi tertentu. Jadi jika kamu memetik satu senar di gitar maka akan menghasilkan nada. Jika kamu menekan pada posisi lain dan memetiknya maka akan menghasilkan nada yang lain.

Nada-nada inilah yang nantinya menghasilkan musik. Hanya saya tidak sedikit orang belajar gitar yang langsung belajar akord tanpa memahami apa itu nada. Sedangkan akord yang dimainkan merupakan kumpulan dari nada-nada.

Melodi yang kita dengan dalam sebuah lagu merupakan nada-nada yang kita sebut dengan melodi. Melodi-meodi inilah yang menghasilkan lagu yang berbeda-beda.

Lalu bagaimana melatih nada di gitar? salah satunya adalah bermain tangga nada. Tangga nada merupakan fundamental di musik. Tangga nada akan membuka lebih banyak dan lebih dalam ilmu bermain gitar.

Banyak juga yang merasa jika seseorang bisa memainkan satu lagu lalu sudah dianggap bisa bermain gitar. Namun esensi bermusik belumlah tercapai sampai kamu paham apa yang sedang kamu mainkan, nada apa yang sedang dimainkan, suaranya seperti apa.

Belajar nada ini tidak hanya memainkannya di gitar, namun juga bisa menyanyikannya. Walaupun untuk beginner ini hal yang tidak mudah. Namun dengan latihan yang benar dan terstruktur maka kemampuan ini akan makin lama makin baik.


2. Tidak Mau Rutin Latihan

Belajar gitar pertama kali akan terasa berat, terutama yang memang belajar gitar dari nol. Selama proses belajar gitar tentunya akan mengalami banyak kendala dan kesulitan. Hal ini tentu butuh kesabaran dan rutinitas yang kita sebut dengan latihan. 

Latihan yang benar dan berlanjut adalah salah satu kunci keberhasilan untuk menguasai instrumen musik, dan gitar pada khususnya.

Jadi buat kamu yang hanya punya semangat diawal saja. Maka belajar gitar tidak akan menghasilkan sesuatu yang diharapkan. Walaupun kamu sudah belajar selama lebih dari 1 tahum, namun kenyataannya kamu hanya latihan sebulan sekali maka akan susah sekali untuk mendapatkan hasilnya.

Latihan gitar yang hanya seminggu sekali aja belum tentu bisa cepat bisa bermain gitar. Yang dibutuhkan adalah konsisten latihan seminggu 4 kali, dan kalau bisa tiap hari. 

Ada sebagian murid yang jika sudah paham cara memainkan gitar dianggap bisa main gitar. Padalah hal itu jelas tidak cukup, sampai dia benar-benar bisa memainkan sebuah teknik ataupun lagu dari awal hingga akhir dengan lancar.

Muscle motoric dalam bermain gitar inilah yang harus dilatih sesering mungkin dan jika memungkinkan tiap hari sehingga reflek bermain musik itu terbentuk.


3. Tidak Punya Banyak Waktu

Semangat sudah tinggi tapi merasa selalu tidak punya banyak waktu. Jadi hal ini berhubungan dengan point nomer 2. Tidak bisa rutin latihan karena merasa tidak punya waktu. 

Kalau kamu sudah ada tujuan dan keinginan untuk bisa bermain gitar, artinya kamu harus punya komitmen waktu yang kamu sediakan untuk belajar. Bisa jadi itu hanya 15 menit sampai 30 menit dalam sehari, itu lebih baik dari pada latihan selama 2-3 jam namun hanya seminggu sekali.

Tapi kalau dari kamu sendiri tidak meluangkan waktu untuk latihan maka lupakan saja untuk belajar gitar. Ketika saya bekerja di sebuah pasar tradisional di Melbourne, dimana saya harus bekerja fisik, berangkat sangat pagi dan pulang sore, dimana badan saya sudah kaya remuk tiap haripun bukan alasan untuk saya tidak latihan gitar.

Saya selalu menyempatkan latihan pagi di waktu subuh dan sedikit waktu sepulang kerja. Beda cerita ketika saya sekolah, saya sering kali lathan gitar di sore hari. Jadi sesibuk apapun kamu pasti akan ada waktu untuk latihan gitar, baik itu hanya 15 menit.


3. Ingin Instan

Tidak jarang saya membaca sebuah judul atau tagline hingga ke buku yang menawarkan cara cepat belajar gitar. Bahkan dari pengalaman saya mengajar dari usia dini hingga dewasa walaupun saya menemukan seseorang yang berbakat di musik, itu tidak membuat dia bisa bermain gitar secara instan.

Ynag perlu kita tahu, waktu adalah hal relatif. Bagi sebagian orang sehari itu lama, namun bisa jadi lama. Begitu juga dengan seminggu, sebulan, hingga setahu. Jadi buat kamu yang belajar gitar dari nol dan ingin bisa bermain gitar waktu yang dibutuhkan juga bervariasi.

Ada yang bisa dalam hitungan 1 bulan, 2 atau 3 bulan, hingga ada yang baru bisa diatas 6 bulan bahkan setahun. Itu tidak ada masalah, asalkan point-point yang saya ceritakan disini bisa dilakukan secara konsisten maka kamu pasti akan mendapatkan hasilnya.

Ilmu gitar sendiri tidak hanya sekedar genjreng sini genjreng sana. Hal ini dibuktikan dengan jenis musik yang ada saat ini yang sudah ada ratusan tahun. Jadi jangan harap kamu bisa jago main gitar hanya hitungan sebulan, minggu apalagi dalam hitungan hari.


4. Gak Mau Diajari

Artinya apakah belajar otodidak? bukan. Belajar secara otodidak itu tidak masalah,  karena bisa jadi dia tidak ada biaya untuk kursus, atau bisa jadi tempat kursus yang terlalu jauh dengan tempat tinggalnya. Bisa juga waktunya yang terbatas sehingga tidak memungkinkan belajar gitar di kursusan secara rutin.

Konteks gak mau diajari ini ibarat tidak mau mengikuti proses belajar. Isitilah kasarnya adalah sok tau. Contoh mudah adalah jika dia belajar ke kursusan hanya mau main lagu yang dia suka. 

Bayangkan saja ketika kita belajar di sekolah, mungkin ada satu pelajaran yang tidak kita suka, tapi apapun caranya kita tetep belajar pelajaran itu dan harus lulus juga. Dalam proses belajar gitar juga ada beberapa elemen yang yang harus kita kuasai baik itu teknik tertentu ataupun lagu-lagu tertentu.

Dengan kata lain, tiap lagu memiliki kesulitan yang berbeda-beda, sehingga orang yang baru belajar gitar pertama kali ini membuat dia belum bisa membedakan teknik mana dan lagu mana yang lebih mudah sehingga jika menemukan lagu yang ternyata susah (bukan di teknik yang seharunya), maka dia bisa jadi membentuk bad habit yang mana ini akan menghambat proses belajar gitar kedepannya.


Belajar gitar adalah sebuah pengalaman. Pengalaman yang hampir tidak ada habisnya. Namun memiliki tujuan bermain gitar akan membantu kamu untuk lebih fokus dalam latihan, dan juga tentu guru yang ada bisa sangat membantu kamu buat kamu dalam belajar gitar, asalnya kita bisa dengan rendah hati untuk menerima ilmu tersebut maka bermain gitar akan sangat menyenangkan.


Semoga bermanfaat

Belajar gitar dimanapun, kapanpun, dengan biaya murah, klik disini



5.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d