2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini.
Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada.
Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini.
Apoyando disebut juga rest stroke. Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/rest).
Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya.
Teknik ini banyak di gunakan pada single note, atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu.
Lain hal dengan teknik tirando, dimana ketika jari memetik senar (contoh senar 1) maka setelah memetik jari tidak menyentuh senar di atasnya (senar 2). Teknik tirando disebut juga teknik free stroke.
Teknik tirando digunakan untuk memainkan harmoni dan arpeggio. Teknik tirando yang lebih dominan di permainan solo gitar klasik. Sedangkan teknik apoyando lebih dominan pada permainan melodi .
Namun kombinasi teknik ini dalam permainan Gitar klasik menjadi esensial dikarenakan permainan solo gitar klasik yang menggabungkan bass, iringan dan melodi dalam satu kesatuan lagu yang utuh dimana pendengar bisa merasakan melodi dan iringan yang berdampingan atau dengan kata lain melodi sebuah lagu jelas terdengar dan tidak tertutupi oleh iringannya.
Maka dari itu kedua teknik ini yang menjadi makanan pokok saya dalam latihan gitar klasik dan juga saya terapkan ke murid-murid saya yang sedang belajar gitar terutama gitar klasik dimana produksi tone dari kedua teknik yang juga harus di cermati.
makasih om, ijin copy sebagian ya untuk pembelajaran . . .
BalasHapus