Susah! Sebuah singkat cerita, saya kedatangan murid baru. Dia mengatakan bahwa dia sudah bisa main gitar, dan dia ingin bisa bermain melodi.nPada umumnya murid-murid saya yang ingin bermain melodi baru saya ajarkan di grade 2 ke atas.
Seperti biasa saya cek terlebih dahulu murid baru tersebut yang ternyata kemampuan akord nya bisa dibilang kurang baik.nJadi terpaksa dia tetap masuk grade 1, bukan berarti grade satu / dasar ini menghina atau merendahkan murid baru tersebut. Ini di karenakan grade dasar adalah esensial. Esensial karena dari materi dasarlah yang menjadi tolak ke arah teknik-teknik yang lebih sulit.
Kita kembali ke akord, dimana dalam permainan gitar banyak yg bilang itu mudah. Mudah di sini saya beri tanda bintang :-)
Banyak yang merasa belajar gitar cukup otodidak karena mudah di pelajari. Lalu pada kenyataannya setelah belajar otodidak 3 tahun dia di kalahkan oleh orang yang mengambil kursus gitar bahkan tidak sampai 2 th.
Hal sederhana seperti bermain akord sebenarnya tidak lah sesederhana yang kebanyakan orang tahu. Dan ada kala nya akord itu lebih sulit dari pada bermain melody. Lha kok bisa???
Jika kita mengenal atau belajar nada di musik yaitu dari "Do" hingga "Do" yang ada tujuh itu dan jika dimainkan bisa membentuk sebuah tangga nada. Bisa tangga nada mayor, minor ataupun yang lainnya. Jika kita memainkan nada-nada tadi (tidak selalu berurutan) menggunakan ritme bisa membentuk sebuah melodi.
Jadi bermain satu not ke not lain dan di ritmekan membentuk melodi. Sedangkan akord yaitu memainkan 3 nada atau lebih secara bersamaan. Nah, dari sini kita bisa menganalisa secara sederhana bahwa melody ---> per not, akord ---> 3 not bersamaan. Tentu saja lebih sulit yang 3 nada secara bersamaan.
Belum lagi jika teknik akord dikembangkan lebih jauh, dimana dasar konstruksi akord juga harus paham ini dikarenakan memainkan akord di gitar sebenarnya tidak semudah di piano. Contoh kasus pada permainan gitar jika ada akord A Mayor, seorang gitaris tidak harus terpaku pada satu posisi saja, dia harus bisa meainkan di berbagai posisi dan bentuk, selain menghasilkan suara (tone) yang lain dan juga memudahkan dia untuk bermain melody ataupun perpindahkan akord.
Itu baru A Mayor saja belum lagi akord-akord yang lain di mana mereka memiliki banyak posisi dan kegunakan yang lain.
Jadi kesimpulannya adalah akord juga ada tingkatan kesulitannya dan terkadang lebih sulit dibanding memainkan melody itu sendiri. Bukti lain adalah jika seorang anak kecil mengambil kursus gitar (biasanya klasik), maka yang di ajarkan pertama kali ada bermain satu not hingga melodi, bukanlah bermain akord.
Metode inilah yang saya ajarkan ke murid-murid saya baik yang offline ataupun online (untuk kursus gitar online kamu bisa cek disini).
Salam
Harwindho
Gitaris, Pengajar Gitar, Penulis Lagu
Kursus Gitar online dan offline
Komentar
Posting Komentar