Langsung ke konten utama

Bagaimana Berlatih Scale Membantu 2x Lebih Baik Skill Sight Reading Kamu?


Untuk kamu yang belum paham arti scale, scale atau skala atau dalam musik di artikan dengan tangga nada.

Jika kamu akan memulai kursus musik atau yang baru saja memulai kursus musik, baik itu instrumen gitar, piano, biola atau apapun yang menggunakan notasi balok (not balok/partitur) kemampuan sight reading (membaca partitur) sangat dibutuhkan.

Biasanya guru-guru sebelum melatih murid-muridnya memainkan lagu/piece tentu harus melatih teknik terlebih dahulu.  Salah satu yang pertama adalah melatih scale atau tangga nada.

Melatih scale memiliki banyak sekali keuntungan, dan saya sudah membahas di postingan sebelum - sebelumnya. Namun bagaimana melatih scale bisa membantu skill sight reading kamu?

Jika kita perhatikan partitur, saya ambil kasus pieces di gitar klasik (berhubung saya pengajar gitar klasik). Bisa kita perhatikan "melody line" tersusun berdasarkan pada tangga nada (scale).

Lebih mudahnya bisa kita lihat diawal (Bar pertama) di sebuah passage/kalimat apakah natural atau di posisi 1 kres/sharp (#),  1 mol/flat (b) atau yang lainnya. Ambil contoh di posisi natural dimana dasarnya adalah di tangga nada C Mayor.

Artinya jika sebelumnya kita sudah melatih tangga nada C Mayor maka reflek jari-jari akan berada di posisi nada-nada di tangga nada C Mayor. Sering kali kita akan menjumpai piece dimana melodi atau bass line-nya adalah nada-nada yang berurutan.

Nada yang berurutan adalah tangga nada(scale), dengan begitu kamu tidak perlu membaca satu persatu nada yang berurutan tersebut. Misalkan saja ada 4 nada berurutan (accending-makin tinggi) dan nada pertama adalah nada E, maka saya tinggal mengikuti reflek jari saya di tangga nada C Mayor tadi dimana nada dimulai dari E tinggal saya mainkan accending 4 nada, maka otomatis nada yang dimainkan adalah, E - F - G - A. Hal ini juga berlaku untuk nada-nada yang berurutan decending (makin turun).

Dengan cara ini latihan berbagai scale sangatlah banyak membantu, setidaknya itu yang saya alami. Dengan begitu banyak scale dan posisi yang kita hafal ini ternyata sangat memudahkan saya dalam skill sight 
reading.

Semoga bisa bermanfaat untuk teman-teman. 

Mau Les gitar klasik offline (Jogja)  atau online? Bisa hub saya melalui email chestermod@gmail.com

Salam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d