Langsung ke konten utama

Seberapa Besar Pengaruh Bentuk dan Ukuran Jari Dalam Bermain Gitar?


Jari saya terlalu besar mas! Jari saya terlalu kecil mas! Jari saya kurang Panjang mas!

Di atas adalah sebagian "keluhan" murid-murid saya yang sedang belajar gitar dengan baik yang langsung datang ke studio ataupun yang sedang mengambil kelas gitar online.

Dari pengalaman mengajar saya yang sudah lebih dari 10 tahun lebih dan menemui berbagai macam siswa dari usia 6 tahun hingga 60 tahun saya bisa menjawab singkat pertanyaan diatas yaitu seberapa besar pengaruh bentuk ukuran jari ketika belajar gitar adalah BESAR pengaruhnya. Tapi….

Tentu berpengaruh tapi tetap bisa bermain gitar, dan dalam prosesnya tentu akan ada kendala. Apa maksud dari bentuk dan ukuran? Selain Panjang dan pendeknya jari, gemuk kurusnya jari tidak bisa dipungkiri bentuk kuku dan posisinya pada jari juga berpengaruh. Akan saya jelaskan kenapa hal ini berpengaruh.

Posisi terbaik menekan senar adalah dekat dengan besi fret dan posisi jari yang tegak terhadap fretboard. Posisi tegak berarti ketika jari menekan senar, daging dibawah jari tidak menyentuh senar dibawahnya.

Jika jari kamu kurus, untuk single-single not dan akord terasa lebih mudah, namun ketika Teknik barre akan butuh penyesuaikan.

Jika jari kamu gemuk maka butuh penyesuain lebih baik. Posisi yang harus sempurna, dan penggunaan gitar dengan ukuran neck yang lebih besar bisa sangat membantu. Ini dikarenakan daging di bawah kuku biasanya lebih tebal sehingga jika posisi kurang sempurna nada yang dihasilkan bisa kurang jelas/bersih.

Jika jari terlalu pendek, hal ini bisa dengan memperbaiki posisi. terutama memposisikan jempol pada neck mendekat ke arah bawah.

Jari yang terlalu panjang, biasanya berpengaruh pada not-not tinggi, karena not-not tinggi memiliki ruang fret yang lebih kecil.

Kuku jari kiri yang sangat diujung jari sehingga ketika kuku sedikit panjang akan menggangu jari dalam menekan senar.

Setidaknya itu adalah beberapa contoh yang mempengaruhi dalam bermain gitar. Dengan kondisi ini terkadang metode tiap siswa berbeda dengan siswa lain dan ini sedikit banyak mempengaruhi style dan gaya bermain gitar dari tiap masing-masing gitaris (baca=bukan style music).

Yang pasti tubuh manusia dan otot-ototnya ternyata bisa beradaptasi sehingga ini bukanlah menjadikan alasan tidak bisa bermain gitar.

Mungkin dari kalian punya pandangan dan pengalaman yang berbeda, bisa berbagi di kolom komentar ya.




Semoga bermanfaat

Harwindho
Pengajar Gitar Offline dan Online

Komentar

  1. jari telunjuk saya kurus di bagian ujung nya, tidak seperti jari lain gemuk di bagian ujung nya.
    karena kurus, pada saat menekan senar lebih sakit karena kena bagian kulit dalam kuku.
    dan juga ketika misal bermain kunci C, susah agar senar 1 tidak ikut tertekan, harus di atur banget posisi nya. kalau di gambarkan seperti huruf V bukan U.

    kadang saya merasa mau berhenti saja karena kodisi yg tidak begitu mendukung, yah saya tau banyak yg mungkin lebih kekurangan.. tapi posisinya saya juga sedang belajar antara bisa, lanjut atau keluar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul sekali, jari dengan profil V lebih ada kendala dibanding dengan dengan jari dengan profil dan benar posisi harus di atur sekali. Walaupun pada dasarnya bentuk jari apa pun tetap harus menekan dengan teknik yang baik. Tips sederhananya adalah penggunaan gitar klasik (senar nilon) karena memiliki ukuran neck yang lebih lebar, lalu coba memainkan gitar dengan posisi pemain gitar klasik, yaitu dengan penggunaan foot stool, kaki kiri pada foot stool, dan gitar dipangku di paha kiri. Selebihnya perlu adanya latihan tambahan tangan kiri untuk memperbaiki teknik tangan kiri. Semoga bisa membantu.

      Hapus
  2. Jari saya terlalu pendek untuk petikan, padahal udah tau penempatan jari untuk nada di mana. Sedih banget. Saya pendek soalnya, cuman 154cm

    BalasHapus
    Balasan
    1. seharusnya tidak ada masalah selain anda tidaklah pendek, karena saya banyak sekali mengajar murid dengan tinggi badan yang lebih pendek. Untuk penjarian bisa jadi jempol anda sudah mengunci terlebih dahulu, sehingga jangkauan jari lain akan terbatas.

      Bisa juga cara memegang gitar saat duduk, tips bisa menggunakan foot stool dengan postur cara bermain gitar klasik. Ini sangat membantu tubuh dan penjarian untuk bisa menjangkau semua nada di fretboard.

      Disisi lain tentu saja yang berhubungan dengan teknik. Perlu ditambahakan latihan teknik yang sesuai dengan kondisi saat ini, dimana hal ini tidak bisa hanya dijelaskan di sini.

      Semoga anda tidak menyerah, tetap semangat latihan ya

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d