Langsung ke konten utama

Konsep Dasar Belajar Gitar Yang Menentukan Hasil Latihan Kamu


Mungkin sebagian dari kamu sudah bisa memainkan gitar, baik itu memainkan lagu-lagu sederhana ataupun yang rumit. Namun sebagian kamu ada yang baru memulai belajar gitar, atau sedang belajar gitar namun merasa frsutrasi, padahal sudah ambil kursus tapi perkembangannya tidak sesuai harapan.

Apa yang terjadi?

Sebelumnya saya akan memberikan sebuah analogi sederhana...

Kamu berencana ingin pergi dari satu kota ke kota lain, misal saja dari Bandung ke Surabaya. Dari perjalanan ini tentu saja kamu berharap sampai di tujuan secepat mungkin dengan selamat, kalau bisa lebih cepat, lebih nyaman, tidak tersesat dan biaya yang hemat.

Lalu kamu menyiapkan semuanya. Kamu berencana pergi menggunakan mobil pribadi, karena kalau naik pesawat biaya akan lebih mahal, dan kalau naik kereta artinya kamu harus pergi ke stasiun dan membawa barang sendiri dan sampai di stasiun tujuan pun kamu masih harus nyewa kendaraan untuk sampai tujuan lain di kota Surabaya. 

Naik Bus pun bukan pilihan, selain kamu tidak percaya dengan drivernya, dan kamu lebih mudah mabuk darat ketika bepergian jarak jauh menggunkan bus, intinya naik bus tidak senyaman kendaraan pribadi.

Setelah memustuskan akan menggunakan mobil pribadi, maka kamu butuh peta, supaya kamu gak tersesat dan berencana juga akan lewat jalan tol supaya lebih cepat.

Baik, sekarang anggap perjalanan Bandung ke Surabaya adalah tujuan kamu belajar gitar, mobil kamu adalah gitar kamu, peta dan jalan tol adalah guru gitar kamu. Maka otomatis kamu akan bisa bermain gitar. Apakah benar?

TIDAK.

Mari saya jelaskan. Mobil kamu yaitu gitar kamu tadi, ternyata gak pernah di servis, jadi setiap berjalan beberapa kilometer akan ada masalah, entah itu ban, radiator, atau bahkan jok mobilnya tidak nyaman untuk perjalanan jauh, jadi ini menghambat di dalam perjalanan karena kamu akna mudah lelah. 

Ini menjadi satu masalah, gitar kamu kareana tidak nyaman untuk dimainkan atau masalah pada intonasinya sehingga nadanya sumbang.

Peta kamu adalah guru kamu, dia yang akan menunjukkan jalannnya, jalan tercepat dan termudah, namun bisa saja petanya tidak mudah dibaca, atap kamu yang tidak paham cara baca peta dan malu untuk bertanya. 

Sering kali siswa merasa guru adalah segalanya. Di saat dia belajar gitar, atau teknik gitar tertentu dihanya meniru sekali, dan merasa bisa. Jadi dia hanya mencoba "latihan" hanya pada saat les. 

Ibarat mobil kamu sudah siap semua, namun tidak kamu gas, tentu saja mobilmu tidak akan bergerak kemana-mana, karena GPS secanggih apapun akan memberikan penunjuk jalan berikutnya ketika mobil itu bergerak dari satu titik ke titik lainnya.

Surabaya adalah kota tujuan. Surabaya adalah tujuan bermain gitar. Sesampainya di Surabaya apa yang akan dilakukan, mengunjungi saudara, menhadiri pernikahan, pindah rumah atau apapun itu. 

Belajar gitar juga harus ada tujuan, jangan hanya bilang ingin bisa main gitar, itu seperti mengatakan saya mau ke Surabaya, lalu ada yang bertanya, buat apa ke Surabaya dan kamu gak bisa menjawabnya. Jadikan tujuan sebagai motivasi terbesarmu untuk bermain gitar.

Gali tujuanmu belajar gitar, apakah dengan bermain gitar supaya bisa bermain konser? menjadi gitaris? menjadi guru gitar juga seperti saya? rekording , atau sebagai hobby dengan mampu memainkan lagu-lagu favorit, hingga ujian. Apapun itu tujuan bermain gitar harusnya terpaku didalam benak dan pikiran.

Konsep dasar inilah yang sangat menentukan hasil latihan belajar gitar kamu. Tentukan tujuanmu, pastikan kamu memiliki gitar yang sesuai, selalu konsultasikan tiap kendala dengan guru gitarmu lalu, do it.

ya, do it. Gas kan.


Semoga bermanfaat.

Salam, Harwindho

Kursus Gitar Online dan Offline, Disini

Gitar Klasik, Akustik, Elektrik (melodi improvisasi)


Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d