Langsung ke konten utama

Tiga Penyesalan Terbesar Saya Setelah 30 Tahun Bermain Gitar (Jangan Ulangi Kesalahan Ini!)

Sudah lebih dari 30 tahun terhitung dari pertama kali saya diperkenalkan dengan instrumen gitar ini. Dari yang awalnya  hanya diajarakan olah ayah saya hingga saat ini saya yang mengajarkan ke orang-orang alias saya menjadi seorang pengajar gitar. 

Namun dari semua itu ada hal-hal atau penyesalan terbesar saya ketika saya belajar gitar dan berharap saya lakukan hal tersebut lebih awal. Apa saja?

Yang pertama, belajar tangga nada lebih awal. Musik itu diawalin 7 nada dasar dengan interval yang berbeda, dimana nada jarak yang bernada whole tone (penuh) masih bisa diisi lagi dengan nada lain sehingga menghasilkan 12 nada.

Sederhana secara teori, namun yang terlupakan adalah ketika saya tidak mendengarkan dan melatihnya dengan lebih intens. Karena gitar ini adalah instrumen musik, jadi tetaplah pondasi dasarnya pada nada-nada tadi yang total berjumlah 12 nada. 

Melatih penjarian tentu penting, tapi sering kali malah lupa dengan apa yang dihasilkan dengan jari-jari kita ketika memetik senar gitar. Nada yang di hasilkan seperti apa, dan lompatan nadanya seperti apa.

Pemahanan dan aplikasi nada-nada di gitar tadi menjadikan sebuah kunci membuka teknik-teknik gitar lainnya. Pada saat itu, saya malah melewatkan hal ini dan membuang waktu dengan melatih hal lain yang kurang mendasar. Jadi memahami nada dan jarak nada menjadi hal yang sangat krusial diawal belajar gitar karena akan berguna di level-level yang lebih sulit.

Yang kedua adalah metronome manual (foot tap). Pada jaman itu harga metronome bisa dibilang sangat mahal, bahkan saat ini pun metronome yang analog juga masih dibilang mahal. Harga yang mahal menjadikan saya tidak menggunakan metronome. 

Saat ini sudah banyak metronome digital, bahkan dengan smartphone saja bisa mengakses metronome gratis bisa dengan install applikasinya secara gratis atau hanya dengan search di google metronome maka kita sudah bisa menggunakan metronome online.

Namun pada dasarnya adalah metronome merupakan alat bantu untuk melatih bermain stabil. Walaupun ada kegunaan lainnya lagi...

Apa sih metronome itu? metronome adalah alat yang digunakan untuk melatih tempo yang menggunakan suara ketukan (beat). Tempo adalah kecepatan sebuah lagu. Metronome manual (foot tap) pada konteks ini adalah sebelum kita menggunakan metronome asli kita harus paham dulu menggunakan nilai-nilai ritme dengan menggunakan foot tap.

Menggunakan foot tap pada tiap latihan membuat saya lebih menguasai ritmis dasar, dan dengan lebih mudah mendapatkan beat sebuah lagu dan merasakannya langsung. Setelah terbiasa dengan foot tap maka barulah saya berlatih dengan metronome. Metode ini juga yang selalu saya pakai ketika saya mengajar murid-murid saya baik yang offline maupun online.

Postur dan posisi yang baik. Salah satu yang terpenting dari teknik bermain gitar adalah postur dan posisi. Hal ini membuat bermain gitar jauh lebih ringan, transfer tenaga yang lebih maksimal. Tidak cuma itu postur dan posisi menjauhi kita dari cedera dan bad habit.

Begitu banyak yang bisa dibahas tentang postur dan posisi tapi memang tidak mudah untuk menjabarkannya satu persatu. Karena semua teknik gitar berdasar pada ini. Ketika kita mulai paham posisi yang baik maka lagu yang awalnya terlihat susah maka akan terasa lebih mudah, lebih ringan dan lebih mudah menguasai keadaan dan kondisi nada-nada yang dimainkan.

Itu adalah penyesalan saya ketika saya belajar bermain gitar, mungkin juga ada beberapa hal lain. Tapi ketiganya bisa jadi yang paling fundamental, dimana ketika saya mengajarkan ketiga hal tersebut secara detail dan terperinci kepada semua murid-murid saya, saya melihat perkembangan dan kemajuan yang signifikan,

Ketiga hal tadi mungkin hanya sekedar informasi, namun ketika saya mulai menurunkan ego saya, dan saya mulai berani mencari guru gitar buat saya, maka ketiga hal tadi benar-benar sebuah pencerahan pada permainan gitar saya.

Semoga bermanfaat.

Buat kamu yang ingin belajar gitar, dimana pun dan kapan pun dengan biaya hemat, klik disini





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge...

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni...

Cara Memilih Gitar Untuk Anak Usia Dibawah 12 Tahun

Beberapa bulan terakhir banyak sekali yang menanyakan kepada saya, apa gitar yang cocok untuk anaknya? Dimana usia anak mereka di rentang usia 6 tahun hingga 12 tahun. Sedikit tricky untuk memilih gitar untuk anak usia 12 tahun. Namun satu hal yang jadi pertimbangan adalah kenyaman. Hal ini akan menjadikan anak untuk giat belajar gitar. Jika si anak merasa instrumennya tidak nyaman untuk dimainkan, ini bisa jadi mengurangi semangat dia untuk berlatih setiap harinya. Kenyamanan yang seperti apa? Yang pertama adalah pilih gitar yang dengan ukuran yang sesuai dengan fisiknya. Misalkan si anak memiliki fisik yang kecil, misal si anak masih berusia 6-8 tahun, tidak ada salahnya membeli gitar dengan ukuran 1/2, secara fisik otomatis gitar ini lebih mungil dari ukuran gitar standar, dan skala yang diberikan juga lebih pendek, karena hal ini memudahkan anak dalam memainkannya. Dengan skala yang yg lebih pendek maka senar akan terasa lebih empuk untuk ditekan dibanding ukuran gitar full size. J...