Langsung ke konten utama

4 Point Penting Bagi Gitaris Pro Bagian 1

Pada malam pukul 09.00, tepatnya hari rabu, saya saat itu dengan santai menuju sebuah warung susu kambing, saya gak suka susu sebenernya, tapi alasan saya datang kesana karena pada tiap rabu mereka mengadakan konser kecil. Mereka menampilkan musisi-musisi jazz.

Malam itu sepi dikarenakan saat itu hujan deras, kebanyakan masyarakat Indonesia jika hujan deras lebih memilih untuk "stay" dirumah. Berhubung dirumah ada mobil nganggur, jadi saya bersemangat untuk datang.
Sesampainya disana saya bertemu guru jazz saya. Dia awalnya tidak tampil malam itu, walaupun pada akhirnya dia juga tampil 2 lagu karena desakan teman-teman.

Pada saat acara di mulai saya sempat "ngobrol-ngobrol" dengan guru saya. Saat itu dia bilang "ada 3 gak penting sebagai gitaris", katanya "jari, picking, dan senar" lanjutnya. Lalu saya tambahkan "kayu" kata saya, dia mengangguk setengah setuju. :-)
Dari 3 point yang dia sebutkan tadi saya sangat menyetujuinya. Tanpa melupakan point ke-4 yang saya sebutkan tadi.

Akan saya jelaskan, yang pertama tentang jari. Maksudnya adalah jari tangan kiri. Artinya latian penjarian tangan kiri adalah wajib, dengan senam jari hingga penguasaan scale atau tangga nada.

Dengan menguasai penjarian hingga berbagai jenis scale di berbagai posisi artinya ini melatih kelincahan dan ketangkasan. Hal ini juga berlaku untuk akord dan berbagai progresinya. 

Namun penjarian tangan kiri juga tidak menghasilkan apa-apa bila tidak diimbangin koordinasi tangan kanan maka point kedua adalah picking. Terkadang melatih picking tidak semudah yang kita bayangkan. Koordinasi picking down dan up (alternate picking) haruslah seimbang. Seimbang artinya pergerakan down dan up dengan kecepatan dan power yang sama.

Menguasai picking tidaklah cukup dengan latihan satu-dua hari. Ibarat seorang atlet marathon atau lari cepat 100 meter, untuk bisa berlari secara konstan dengan kecepatan tinggi dibutuhkan "langkah" kaki yang terkoordinasi dengan baik. 

Sama hal nya dengan picking untuk mendapatkan kecepatan yang terbaik dibutuhkan latihan yang tidak sebentar, bisa dibilang latihan tanpa henti karena picking membutuhkan koordinasi atau kerja sama dengan jari tangan kiri yang menekan senar. Makin baik koordinasi tangan kanan dan kiri maka akan menghasilkan produksi suara yang baik dan nada yang jelas seperti legato dan staccato sebuah nada akan sangat bernilai dan berarti.

Kebanyakan dari kita terlalu fokus pada melatih speed, dan banyak pula yang meng-akali speed dengan teknik slur (hammer, pull off, trill). Tapi slur adalah latihan yang berbeda. Tidak ada salahnya memang namun latihan yang lebih baik adalah keseimbangan fingering untuk melengkapi teknik bisa melatih slur secara terpisah.

Untuk point ketiga dan keempat akan saya jelaskan pada postingan selanjutnya

Cheers

Harwindho
Les Gitar Offline dan Online


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d