Langsung ke konten utama

Bahayanya Musik!

Pernah lihat gambar disamping? Biasanya ditempel pada kaset atau CD yang diperuntukkan kalangan dewasa, dikarenakan pada musiknya menggunakan kata-kata yang "keras" atau sejenisnya. Jadi stiker pada CD tadi benar-benar ada maksudnya. Kenapa bisa sampai di "cap" seperti itu yah??

Halo semua, masih dengan Harwindho disini jarang-jarang saya menulis dengan tema yang negatif. Namun setiap hal itu selalu ada kebalikan. Ada marah ada sedih. Ada keras ada lembut. Ada baik ada buruk, dan lainnya.

Begitu juga semua aktifitas kita sebenarnya ada akibat positif dan negatif. Ada yang lebih banyak akibat positifnya dibanding dengan negatifnya, namun ada pula kebalikannya. Dan ini tergantung dari sudut pandang tiap masing-masing individu.

Ketika ada orang yang mengambil kursus gitar di lembaga (offline) mereka pastinya menimbang sisi positif dan negatifnya. Mereka tidak terkendala dengan waktu dan biaya. Namun juga banyak yang mengambil kursus gitar online sama saya dikarenakan banyak hal seperti waktu yang fleksibel biaya yang hemat dan bisa kapan saja belajarnya.

Begitu juga dengan musik dimana ada dua bentuk suara yang umum didengar orang yaitu mayor yang mewakili perasaan senang dan minor yang mewakili perasaan sedih.

Berbagai jenis nada yang dikombinasikan dan juga berbagai jenis ritme menghasilkan suara dan musik yang sangat beraneka ragam. Ini juga menjadi perhatian kita sebagai penikmat musik.

Banyak akhir-akhir ini di media pemutaran lagu-lagu dengan tema galau, patah hati atau lagu-lagu cengeng. Karena menurut saya semua hal haruslah menjadi manfaat tidak cuma di musik saja. Misal musik membuat kita menjadi optimis, misal habis patah hati lalu karena mendengarkan "Air" karya Bach dia menjadi lebih semangat menjadi percaya diri.

Jadi bukannya mendengarkan musik yang galau ketika bersedih hati, nanti malah jadi tambah galau. Atau jenis-jenis musik yang diperdengarkan bersifat pemberontak disaat kondisi negara yang sedang kacau. Maka secara tidak langsung ini membawa ke arah anarkis. Maka sebaliknya diperdengarkan musik yang nasionalis.

Mungkin ada sebagian dari kamu yang tahu lagu give peace a chance nya John Lennon sebagai lagu tema rakyat amerika untuk menolak perang vietnam. Puluhan ribu demonstran menyanyikan lagu yang sama untuk tujuan yang mulai yaitu perdamaian.

Begitu hebatnya efek musik maka kita benar-benar harus memilih yang terbaik buat pribadi masing-masing. Bisa berarti juga jika mendengar musik juga janganlah keras-keras, karena kita tidak tahu teman, saudara atau tetangga sebelah kita itu menyukai/menikmati musik yang kita putar.

Hal ini juga yang membuat saya selalu mengarahkan murid-murid saya untuk bermain musik sebaik mungkin, tidak asal-asalan, karena musik itu sensitif buat lingkungan. Selalu berikan yang terbaik.

Jadi pastikan musik yang diperdengarkan dan dimainkan dengan hati yang positif dan niat yang baik.


Salam
Harwindho S
Musisi, pencipta lagu, pengajar gitar
Kursus Gitar Offline dan Online


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d