Langsung ke konten utama

Kenapa Gitaris Perlu Perawatan Kuku Jari?

Terkesan genit bagi pria?Tidak juga. Yang dipastikan disini bukannya perawatan ke salon kecantikan. Namun menjaga keutuhan kuku yang bisa di lakukan sendiri.

Tentu saja ini bisa menjadi hal yang krusial terutama bagi pemain gitar klasik. Beberapa gitaris akustik juga banyak yang membutuhkan tone dari kuku itu sendiri.

Lalu kenapa hal ini menjadi penting? Arti penting disini juga tidak mutlak.
Contoh kasus, di pagi hari ketika kamu akan berangkat kuliah atau kerja supaya tidak bosan di jalan kamu memasang earphone di smartphonemu lalu memutar lagu favoritmu sembari mengganti setting equalizer supaya lebih nge-bass, atau easy listening atau yang lain.

Salah satu fungsi kuku jari ini hampir mirip dengan efek tersebut. Di dalam permainan finger style terutama instrumen gitar klasik. Karakter senar nylon pada gitar klasik itu sendiri sudah lebih "bulat" jika kamu bandingkan dengan gitar bersenar string baja.

Sentungan kuku pada senar ini menambah suara bright atau "pick" seperti pada gitar akustik. Dengan perpaduan antara daging pada jari dan kuku menghasilkan efek atau tone yang lebih kaya.
Ada beberapa gitaris yang memang tidak menyukai suara bright dari kuku, ada juga yang lebih menyukai suara yang lebih bright. Ada juga yang balance, Ada juga yang menyukai suara tumpul namun ada sedikit bright.

Dari equalizer yang kita dengarkan pada music player kita sama juga dengan para gitaris (klasik) yang memberikan sentuhan yang berbeda sehingga menghasilkan tone yang mereka sukai.
Maka dari itu tidak mengherankan para gitaris terutama gitaris klasik sangat merawat kuku. Dalam artian menjaga bentuk dan ukuran. Karena bentuk dan ukuran kuku ternyata sangat berpengaruh pada tone yang di hasilkan.

Jadi karena hal ini (tone/produksi suara), banyak gitaris klasik yang sangat menjaga kondisi, bentuk dan kesehatan kukunya.
Seperti yang saya sampaikan tadi bahwa perawatan kuku tidaklah mutlak, karena beberapa gitaris juga lebih memilih permainan "without nail", atau murni tone berasal dari sentuhan jari ke senar.
Tipe gitaris klasik yang manakah anda?


Harwindho
Pengajar Gitar Offline & Online

Follow me
IG : @windhojong
Twitter : @windhojong

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d