Kerja keras ini diawali sejak pertama kali saya mendengar ABRSM sekitar tahun 2010 dari sebuah kursus musik di Jogja. Hal ini menuntun saya untuk mendaftarkan sendiri (tanpa guru) untuk langsung ujian praktek Grade 5 pada tahun depannya.
Jadi pada saat itu karena basic awal saya bukanlah dari sekolah musik (SMM atau Universitas) maka saya sangat tertarik dengan ABRSM, karena menjadi wadah buat saya yang menyukai musik tanpa meninggalkan bidang keilmuan yang lain.
Posisi saya saat itu sudah sebagai pengajar gitar. Dimana murid-murid saya dominan mengambil kursus gitar akustik (pop) dan sebagian mengambil kursus gitar klasik. Hal ini juga menjadi motivasi untuk mengembangkan musik yang saya miliki saat itu. Tepatnya pada saat itu kemampuan bermusik saya (gitar klasik) masih di tingkat menengah awal.
Selain tuntutan karir saya yang sebagai pengajar gitar ada motivasi lain yaitu rasa penasaran saya untuk menguji kemampuan saya langsung dengan silabus dari ABRSM yang berasal dari London Inggris yang sekarang sudah menyebar keseluruh dunia. Jadi ABRSM sendiri sudah menjadi standar (hampir seluruh dunia, untuk musik klasik karena sudah ada sejak lebih dari 120 tahun yang lalu.
Sejak saya berhasil lulus ujian praktek gitar ABRSM grade 5 (Bisa dibaca disini) lalu saya memutuskan akan maju terus hingga grade 8.
Satu cara saya untuk lulus ujian gitar ABRSM grade 8 adalah motivasi. Seperti yang sudah saya jelaskan diatas adalah salah satu motivasi terbesar saya adalah karir saya sebagai pengajar musik. Jika saya berhasil lulus itu artinya saya bisa menduplikat ke murid-murid saya ilmu yang sudah saya dapatkan yang saya sesuaikan dengan standar Internasional milik ABRSM (Royal Inggris).
Buat kamu yang masih duduk di bangku sekolah, mahasiswa kedokteran, ekonomi, teknik, wiraswasta, PNS, pekerja kantoran dan bidang lain tidak perlu ragu untuk bermain musik, karena ABRSM memberikan wadahnya.
Bersambung ke bagian 2 (klik disini)
Komentar
Posting Komentar