Langsung ke konten utama

Bagaimana Cara Saya Lulus Ujian Gitar ABRSM (Royal) Grade 6

Apakah kamu akan mengambil ujian gitar ABRSM Grade 6? Saya akan berbagi pengalaman saya, dan bagaimana saya berhasil lulus ujian gitar ABRSM Grade 6.

Sebelumnya, untuk bisa mendaftar ujian ABRSM Grade 6 kamu sudah harus lulus ujian grade 5 praktek dan teori. Baca bagaimana saya lulus ujian gitar grade 5 ABRSM disini dan bagaimana saya lulus ujian grade 5 teori disini.

Untuk kamu yang baru lulus grade 5 ABRSM pastikan lihat jadwal ujian karena pendaftaran ujian ditutup 5-6 bulan sebelumnya. Dikarenakan waktu tersebut maka setidaknya kamu mulai mempersiapkan latihan minimal 6 bulan sebelumnya, namun rekomendasi saya siapkan 1 tahun sebelumnya.

Ok,langkah pertama adalah saya memilih 3 pieces yang akan saya mainkan dalam ujian. Ujian gitar ABRSM terdiri 3 pieces dengan kategori yang berbeda, dimana kategori A lebih fokus era Baroque, kategori B era klasik, kategori C era 20th Century.

Pada kategori A saya memilih Sonata karya Scarlatti, kategori B Suenonya Tarrega dan kategori C Armida karya composer Venezuela Antonio Lauro.

Daftar list pieces dan teknik yang yang diujikan bisa kamu lihat dengan mendownload silabus ABRSM di website resminya. Dari daftar tersebut sebaiknya memilih pieces yang sesuai dengan karakter kamu, piece yang enjoy kamu mainkan.

Berlatih 3 pieces ini salah satu yang memberikan nilai terbesar dimana tiap piece maksimal bernilai 30 point. Sedangkan batas kelulusan adalah 100 point dari 150 point.

Itu artinya jika 3 pieces dimainkan secara sempurna sesuai dengan penilaian si penguji (secara ini susah sekali mendapatkan sempurna) maka akan mendapatkan nilai 90 point. Artinya kurang 10 point lagi untuk mendapatkan kelulusan.

Yang kedua adalah berlatih teknik dan arpeggio yang sejalan berlatih sight reading dan aural. Dimana teknik akan mendapatkan maksimal 21 point, sight reading 21 point dan aural 18 point.

Untuk teknik kita hanya menyesuaikan dengan silabus ABRSM, menghafalnya dan memainkan sesuai dengan speed yang sudah di tentukan. (Merek juga menyediakan buku teknik dan arpeggio).

Sedangkan untuk sight reading dan aural ini yang sedikit butuh kesabaran. Untuk sight reading sendiri hanya dengan berlatih harian membaca not hingga di posisi VII dan juga accidental note (perubahan Nada ke # dan b).

Untuk aural saya memaksimalkan dengan mengambil kelas sendiri dengan seorang guru piano dimana setidaknya dia sarjana musik dan ABRSM Grade 8 ditambah latihan menggunakan aplikasi. Aplikasi ada di Google store ataupun di Apple store.

Diluar dari 3 pieces tadi point yang di dapat mungkin tidak sebanyak piece, namun yang menjadi perhatian adalah seandainya dalam memainkan piece tidak mendapatkan nilai sempurna maka point yang di dapat dari teknik, sight reading dan aural sangat membantu dalam kelulusan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d