Langsung ke konten utama

9 Tips Esensial Cara Memilih Gitar Untuk Pemula

Ini adalah pertanyaan yang sering ditanyakan terutama buat kamu yang akan mulai belajar gitar. Sudah semangat ingin les gitar tapi belum punya gitar. Masa les gitar gak punya gitar? 

Akhirnya kamu memutuskan untuk mampir ke toko gitar yang dekat dengan tempat tinggal kamu, dan berniat belajar gitar secepat mungkin di tempat les gitar pilihan kamu. 

Sesampainya disana, Gitar yang tersedia ternyata bejibun. Jadi kamu gak tau akan mulai dari mana? Mungkin kalau liat finishingnya kamu akan lebih semangat belajar gitar. Apakah benar?

Memilih Gitar pertama buat kamu yang akan memulai les gitar di kursusan atau online sedikit tricky, karena jika salah langkah bisa berakibat hilangnya semangat belajar gitar dan akhirnya menyerah ditengah jalan. 

Mungkin budget kamu terbatas, tapi pastikan mendapatkan gitar yang paling value. Value buat kantong dan jari kamu... 

Maka dari itu saya memberikan beberapa tips buat kamu cara memilih gitar untuk pemula. Terutama buat kamu yang pertama kali membeli gitar

Diluar dari berbagai merk, ada beberapa pertimbangan gitar yang cocok untuk pemula alias yang belajar dari nol. Dibawah adalah 9 tips buat kamu cara memilih gitar untuk pemula

  1. Jangan beli gitar yang tidak bermerek, atau abal abal atau KW. Alasannya adalah gitar bermerek setidak ada quality control, Karena umumnya Gitar tersebut diperdagangkan secara global. Catatan, Gitar bermerek tidak selalu mahal, mereka menyediakan gitar-gitar utk pemula dengan biaya yang ramah di kantong
  2. Pastikan kenyamanan pada neck gitar (iya, tempat kamu akan menekan senar). Kenyamanan disini adalah grip dan action. Action adalah jarak senar ke fingerboard (terdiri dari besi fret yg seperti garis garis pada neck). Cek action pada fret ke 12 (dekat dengan bodi gitar) dengan maksimum ketinggian 5mm. Lebih baik jika dapat 4mm.
  3. Pilih gitar klasik (senar nylon), ini dikarenakan ukuran neck yang lebih lebar, untuk pemula (di awal awal belajar) jadi memudahkan menekan senar
  4. Jika tidak suka dengan yg bersenar nylon bisa pilih gitar akustik (senar steel) dengan memperhatikan point no 2. Pilih bodi yang menurut kamu nyaman ketika dimainkan.
  5. Merk yang punya lini entry level bisa dari Yamaha, cort, tanglewood, sesuaikan dengan budget kamu.
  6. Jika sudah memilih gitar, dan masih ada kendala pada point 2. Tanyakan pihak toko apakah bisa setting gitar? Tanyakan kondisi neck apakah cukup lurus? Jika tidak apakah memungkinkan di setting di tempat lain? Tanyakan tempat untuk setting gitar. 
  7. Jika kamu akan membeli gitar di toko Online maka pastikan point ke-2 dan ke-6.
  8. Jika budget belum memenuhi coba ambil pilihan gitar second dengan tetap mengacu point No 2.

Akhirnya kata, jika ditanya gitar apa? Maka pilihan saya untuk gitar klasik adalah yamaha c80 dan yamaha F310, dengan range harga satu hingga satu setengah juta. 

Semoga bermanfaat 

Harwindho 
Les Gitar Online, Offline? Ayo aja :-) 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d