Langsung ke konten utama

Bagaimana Menyembunyikan Kesalahan Bermain Solo Gitar Di Panggung Besar

Sebelum menjawab pertanyaan tadi saya ingin mengutarakan hal-hal terkait ilmu musik berdasar pengalaman saya baik sebagai pemain maupun pengajar.

Menurut saya bermain musik adalah salah satu bidang keilmuan yang paling jujur. Seseorang yang bermain gitar (musik pada umumnya) akan bisa melihat atau mendengar keragu-raguan dari nada yang dimainkan. Ragu-ragu belum tentu salah. Seorang guru biasanya juga menyadari hal-hal seperti ini ketika murid-muridnya sedang berlatih. Menjadi hal yang sangat umum di musik jika salah dalam bermain.

Saat latihan itu sendiri bagaimana seorang gitaris berlatih untuk mengurangi kesalahan terlebih dahulu, lalu barulah bagaimana bermain tanpa salah. Performa seseorang di atas panggung juga dipengaruhi banyak faktor, bisa dari tingkat konsentrasi, fokus, fisik dan lain-lain.

Pengalaman saya sebagai gitaris klasik dan juga lead Gitaris sebuah band, kesalahan dalam hal bermain itu jadi sebuah hal yang tidak perlu ditakuti. Namun bukan berarti kita tidak ingin bermain sempurna.

Untuk itu dalam memainkan solo sebisa mungkin tidak hanya menghafal penjarian. Artinya kita sebagai gitaris harus tahu nada yang dimainkan,di scale apa, mayor atau minor, Irama yang seperti apa.

Lalu kemampuan Improvisasi sangat memegang peranan penting, jika kita memainkan not yang salah kita otomatis tau harus pindah ke not apa. Berbeda jika seseorang yang hanya hafal jari dan posisi (baca=meniru), akan lebih riskan terjadi freeze (blank), sehingga permainan terhenti.

Hal lain, jika seseorang lupa not tertentu di bar tertentu, dia bisa berhenti dan melanjutkan solo di bar berikutnya. Ilmu ritmis dan scales sangat berpengaruh pada Musikalitas seorang gitaris untuk menciptakan Improvisasi.

Kesimpulannya jika penonton mengerti lagu yang dimainkan detail beserta melodinya, maka kesalahan tidak bisa disembunyikan. Tapi sebagai gitaris kamu harus bisa "membayar" kesalahan tersebut syaitu alah satunya dengan mengimprovisasi dengan permainan solo yang lain.


Salam

Harwindho

Ingin tau cara bermain melodi, Improvisasi?

Les Gitar online saja


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d