Langsung ke konten utama

Tujuan Menjadi Musisi


Jika kita melihat atau mendengar kata musisi, yang terlintas adalah orang yang dapat bermain musik. Sebagian dari mereka masih sangsi apakah pekerjaan sebagai musisi adalah benar-benar bekerja?

Buat kamu-kamu yang sekarang sedang mempertanyakan masa depannya, kalau saya jadi musisi bagaimana? apa bisa hidup?

Saya teringat sebuah kejadian ketika saya ingin mengupdate KTP, lebih tepatnya meng-update jenis pekerjaan yang tertera di KTP. Waktu itu saya ingin mengganti dari karyawan swasta menjadi musisi, yang sepertinya pada saat itu saya tidak menemukan jenis pekerjaan ini. Pada akhirnya saya memutuskan memilih sebagai seniman.

Dari sini saya melihat tidak adanya sub pekerjaan musisi. Jadi sepertinya pekerjaan ini seperti belum "tercatat", namun jika dijadikan satu dengan seniman, walaupun bisa, namun agak kurang spesifik. Hal ini sama seperti seorang dokter, jika ditanya, pastinya akan ada pertanyaan lanjutannya, dokter gigikah, dokter umum, dokter penyakit dalam, dan banyak lainnya.

Ketika ditanya tentang seniman, bisa ke tari, gambar, pahat, dan musik. Tapi tiap "profesi" tadi bisa dispesifikan menjadi penari, pamahat, pemusik/musisi.

Baik, kita fokus kembali tentang musisi. Apa tujuan menjadi musisi? hal ini saya ungkap karena beberapa kasus, atau hal yang sering saya tanyakan ke calon murid-murid saya, baik yang belajar langsung di studio saya (offline) atau yang belajar online. 

Pertanyaan tersebut adalah kenapa kamu mau belajar gitar? lebih tepatnya, jika kamu sudah bisa bermain gitar, mau diapakan ilmunya?

Jawabannya tentu sangat bervariasi. Ada yang bilang supaya bisa main gitar aja. Bisa genjreng-genjreng di kamar. Pengen bisa main gitar sambil nyanyi, atau yang menjawab dengan serius saya ingin menjadi guru gitar, atau menjadi performer yang bisa main di kafe-kafe atau bahakan menjadi musisi profesional.

Dari semua ini barulah saya buatkan program  buat mereka yang sesuai dengan tujuan mereka belajar. Namun dari semua itu saya sederhanakan menjadi 2 besar yaitu sebagai performer dan sebagai pengajar.

Dari definisi sederhana tadi yaitu orang yang bermain musik kita bagi menjadi dua arah yaitu yang bertujuan untuk diri sendiri atau yang bertujuan untuk diri orang lain.

Contoh menjadi musisi untuk diri sendiri adalah dimana kemampuan bermusiknya untuk kesenangan dirinya sendiri, dalam hal ini kita menyebutnya dengan hobby.

Sedangkan menjadi musisi untuk orang lain biasanya diawali dengan menjadi musisi sebagai hobby lalu barulah menjadi musisi untuk orang lain. Yang masuk dalam kategori ini adalah performer, guru musik, artis.

Jadi menurut saya, musisi tidaklah selalu menjadi sebuah pekerjaan, walaupun begitu musisi juga bagian dari sebuah profesi pekerjaan.

Kamu termasuk yang mana?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d