Langsung ke konten utama

Apakah Benar Belajar Gitar Elektrik Lebih Susah Dari Pada Gitar Akustik?


Dulu, ketika saya kagum dengan seseorang yang bisa bermain gitar elektrik. Selain terlihat keren, dan jago, dibanding bermain gitar akustik yang hanya sekedar genjreng sini dan genjreng sana.

Stigma ini sebenarnya agak memudar, apalagi dengan hembusan permainan gitar akustik fingerstyle yang dipopulerkan oleh banyak gitaris via media social.

Walupun permainan gitar fingerstyle menjadi naik daun, yang mana saya hal ini juga yang membuat saya membuka kelas gitar fingerstyle online yang bisa kamu cek disini. Banyak dari murid saya yang belajar dengan saya punya pemikiran atau hanya sekedar mengajukan pertanyaan, "main gitar elektrik itu lebih susah dari gitar akustik ya?".

Jawabannya bisa iya bisa tidak. Karena pada dasarnya suatu skill yang baru atau belum pernah kita coba akan bisa terlihat susah. Pada akhirnya sulit atau mudahnya dari sebuah skill itu relatif.

Pada dasarnya bermain gitar elektrik dan akustiknya tidak berbeda jauh. Selain bodi gitar yang berbeda yang otomatis cara memegangnya buth kebiasaaan saja, gitar elektrik tentu saja akan menggunakan amplifier dan speaker agar suara lebih keras dibandingkan dengan gitar akustik. 

Dari segi teknik bisa dibilang gitar akustik dan elektrik menggunakan teknik yang identik, maka tidak jarang orang yang bisa bermain gitar akustik sebenarnya cukup mudah beradaptasi ke gitar elektrik. 

Yang paling terasa perbedaan dikarena suara yang dihasilkan juga berbeda. Ini berarti fungsi dari kedua instrumen ini akan sangat bergantung dari jenis musik yang dimainkan. Jenis musik yang dimainkan inilah yang biasa menjadi pembeda. 

Umumnya diawal-awal belajar gitar akustik hanya berfokus pada bermain iringan ringan dengan irama-irama dan jenis musik pop, sedikit berbeda dengan gitar elektrik yang lebih identik dengan musik bernuansa rock.

Seperti yang saya katakan sebelumnya penggunaan kedua gitar ini sangat berpengaruh pada genre musik yang dimainkan. Musik pop juga banyak yang menggunakan gitar elektrik, begitu juga sebaliknya yaitu dimana ada juga musik rock yang tetap menggunakan gitar akustik.

Kesimpulan dari semua ini adalah karena kedua teknik dari gitar elektrik dan akustik ini identik, maka tidak bisa dibilang gitar elektrik lebih susah dari gitar akustik, bisa jadi gitar akustik malah lebih susah dari gitar elektrik, ini semua akan tergantung dari jenis musiknya.

Jadi buat kamu yang sedang mempertimbangkan belajar gitar, dan bingung mau belajar gitar apa? belajar gitar akustik dan elektrik, maka jadi pertimbangkan belajar gitar mana yang lebih mudah. Tapi pertimbangkan jenis musik apa yang disukai dan ingin dimainkan di gitar. Ketika jenis musik sudah suka, kesulitan apapun selama proses belajar gitar akan terasa lebih menantang namun juga menyenangkan.

Buat kamu kamu yang di Jogja mencari belajar gitar yang ok, dimana, bisa langsung cek disini 
dan buat kamu yang ingin belajar gitar akustik atau elektrik namun punya jadwal yang susah, ingin waktu yang fleksible, dan murah tentunya, cek disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d