Langsung ke konten utama

Apakah Perlu Mengganti Senar Sebelum Konser, Ujian, Recording?

Seperti kita tahu senar gitar tentu saja bagian penting dari gitar. Senar gitar sendiri akan memberikan tone pada suara gitar tersebut. Jadi, kenapa kamu harus mengganti senar gitar kamu? kapan saat yang tepat mengganti senar gitar kamu? Dan apakah perlu mengganti senar gitar sebelum konser, atau saat akan digunakan untuk konser ataupun recording?

Dengan berbagai tipe dan merek senar gitar yang dijual di pasaran, yang jumlah dan jenisnya itu sangat banyak. Ini berarti tiap seri dari senar gitar memiliki perbedaan antara satu dan lainnya.

Ambil contoh ketebalan senar gitar. Berbagai merek memberikan banyak pilihan ketebalan senar gitar yang secara tidak langsung akan berpengaruh pada feel dan tone suara gitar kamu. Baik gitar yang kamu gunakan itu berjenis gitar klasik, akustik atau elektrik.

Ditambah lagi dengan material yang digunakan pada senar gitar itu juga berpengaruh pada hasil suara. Karakter yang berbeda ini bisa dijadikan tolak ukur sederhana tone pada gitar tersebut. Diluar dari itu, tone juga dipengaruhi pada body material gitar itu sendiri dan tentu saja, siapa yang memainkan gitar tersebut.

Yang kebanyakan orang tidak tahu adalah kita tidak hanya mengganti senar gitar ketika senar gitar tersebut ada yang putus. Kalau senar gitar putus sudah otomatis harus ganti senarkan. Namun sebenarnya kita mengganti senar gitar kita ketika suaranya yang dihasilkan dari senar tersebut memang sudah tidak baik. Artinya senar gitar tersebut sudah tidak menghasilkan tone yang diinginkan.

Karena senar gitar ini juga berupa materi, dimana semua materi di dunia ini umumnya memiliki usia atau durabilitas. Begitu juga material yang dipakai di senar gitar. Baik itu senar nylon, atau steel. Bahkan senar dengan teknologi anti karat juga akan pada akhirnya punya masa pakai. Hal inilah yang mempengaruhi tone dari senar gitar.

Bisa dibayangkan seperti sepatu baru dan sepatu yang sudah kamu pakai lebih dari 2 tahun. Rasanya pasti sudah berbeda sekali, karena sepatu juga ada masa pakainya.

Senar gitar yang dipakai tiap hari baiknya sudah harus diganti hanya dalam hitungan 2-3 minggu hingga 3 bulan. Saya pribadi sudah merasakan kualitas senar gitar menurun di minggu kedua, dalam kasus ini gitar itu saya pakai tiap hari, dimana tiap hari bisa dipakai lebih dari 2 jam. 

Dengan seri-seri tertentu senar dengan ketahanan tone yang lebih lama tentu saja dijual dengan harga yang lebih mahal. Biasanya senar ini sudah memadukan teknologi anti karat, dimana senar yang berbahan steel yang digunakan pada gitar akustik dan elektrik ini memang ada kecenderungan mudah berkarat.

Sedangkan senar dengan bahan nylon yang tidak berkarat bukan berarti tidak harus diganti. Penggantian senar ketika permukaan senar gitar klasik sudah tidak mulus. Senar yang tidak mulus akan membuat tone menjadi kasar karena suara gesekan menjadi lebih terasa. Ketika banyak gesekan suaranya ini artinya suara yang dihasilkan tidak clear atau tidak jelas.

Jadi apakah kita perlu mengganti senar sebelum konser atau ujian? 

Jika senar tersebut sudah digunakan cukup lama, dan sudah dirasakan penurun tone yang cukup signifikan, tentu saja sangat saya rekomendasikan untuk mengganti senar lama dengan yang baru. Tapi jika senarnya masih dibilang baru digunakan misal saja sebulan dan kondisi senar masih ok, tone tidak terlalu drop maka senarnya masih bisa dipakai lagi.

Ada juga senar yang sebenarnya masih baru, tapi mudah berkarat, karena lupa untuk dibersihkan. Ini menurut saya juga sebaiknya diganti. Boros memang. Tapi karat jelas sangat mengganggu performa. Baik dari permainan maupun dari tone. Belum lagi senar yang berkarat bisa berakibat putus saat digunakan.

Sedangkan kasusnya jika untuk ujian, saya akan tetapi merekomedasikan senar baru. Karena tone menjadi salah satu penilaian, maka senar baru bisa memaksimalkan nada yang dimainkan. Tentu saja bisa jadi berpengaruh pada penilaian. Pada kasus ini setidaknya mengganti senar gitar pada saat H-7 ujian.

Sama dengan ujian jika akan digunakan untuk recording juga tentu saja gunakan senar baru. Karena hasil recording akan diperdengarkan berulang. Kecuali jika ada hal yang dicari (tone) yang berbeda. Terkadang beberapa musisi ingin mencari karakter suara yang lebih vintage, beberapa dari mereka malah menggunakan senar yang tidak baru lagi sehingga dalam kasus ini karakter tone senar gitar yang baru malah tidak cocok buat mereka.

Dari hal diatas, mengganti senar sebelum event seperti konser, ujian maupun recording bisa menjadi hal yang relatif. Bagi saya sesuatu yang fresh itu tetap lebih baik, kelemahannya tentu saja kita akan lebih boros.

Semoga bermanfaat.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d