Langsung ke konten utama

Kesalahan Bermain Barre Chords !

Akord tegak, akord palang, akord berdiri, banyak sekali alias dari nama akord yang sebenarnya adalah barre chord ini. Sederhananya, disebut barre chords dikarenakan ada satu jari yang harus menekan lebih dari 1 senar, bisa 2 atau 3 senar (half barre) dan lebih dari 3 senar, bisa 4, 5 atau 6 senar sekaligus.

Tentu saja barre chord ini berasal dari teknik barre tadi, karena umumnya dimainkan dengan 3 nada, maka disebut dengan barre chord. Contohnya adalah ketika salah satu jari kita, bisa jari telunjuk, tengah, manis bahkan kelingking menekan langsung setidaknya 2 atau 3 senar, umumnya di fret yang sama.

Pada awal-awal belajar teknik ini ditemukan pada akord dasar seperti F, F minor, B dan B minor. Namun teknik ini tidak hanya di akord tersebut, di jenjang kesulitan advance, banyak akord lain yang bisa digunakan dengan teknik barre ini.

Disini saya mencermati beberapa kesalahan yang lumayan lumrah ketika memainkan teknik barre chord secara umum terutama buat yang baru pertama kali mencoba teknik barre ini terutama ketika memainkan akord dasar seperti F, Fm atau B dan Bm.

Yang pertama adalah menekan semua senar. Jika kita melakukan barre chord seperti akord F atau B minor, dimana jari yang yang melakukan barre adalah jari telunjuk, sebenarnya tidak sepenuhnya menekan kesemua senar. 

Pada akord F, sebenarnya jari telunjuk hanya menekan senar 6, senar 2 dan 1. Sedangkan jari lain sudah menekan senar 3, 4 dan 5. Artinya, walaupun secara visual jari telunjuk seperti menekan semua senar di fret 1, namun tenaga yang disalurkan tidak harus di semua senar. Tenaga bisa di salurkan hanya di sekitar senar 6, dan senar 1 dan 2. Hal ini menjadikan tenaga yang dibutuhkan tidak sebesar jika harus menekan semua senar.

Begitu juga dengan akord B minor, dimana sebenarnya jari telunjuk yang melakukan barre hanya menekan senar 5 dan 1, artinya hanya 2 senar yang semuanya diposisi ujung-ujung jari telunjuk. Dengan begitu tenaga bisa di fokuskan hanya di bagian yang menekan senar saja.

Dengan melihat nada-nada yang dibutuhkan untuk dibunyikan pada sebuah akord artinya kita selalu menekan seluruh senar untuk membunyikan akord tersebut. 

Kesalahan yang kedua, melewatkan root nada pada akord tersebut. Untuk yang ini hanya berlaku pada akord pada root position. Akord root position artinya nada terendah pada akord tersebut dimainkan. Misal akord B minor, maka nada terendah dari akord tersebut harus di nada B. 

Dengan contoh akord B minor tadi, yaitu di posisi root yang dimainkan di fret 2, beberapa orang memainkan barre (jari telunjuk) yang menekan hingga senar 6. Jika senar 6 tidak dibunyikan mungkin tidak jadi masalah, namun sering kali nada di senar 6 tetap kena strum. Namun jika kamu memainkannya hanya dari senar 5 (nada root akord B), tenanganya akan lebih ringan dan akord B minor akan lebih mudah dimainkan.

Kesalahan yang ketiga, menggunakan tenaga maksimal pada jari dan pergelangan. Tidak sepenuhnya salah. Namun untuk tingkat yang lebih lanjut, bahwa teknik bermain gitar tidak selalu mengenai kekuatan jari.

Yang utama adalah postur bermain gitar mempengaruhi tenaga pada jari-jari saat menekan senar. Walaupun visual kita mengatakan main gitar itu jari-jari kita yang bergerak, bukan berarti tenaganya hanya dari ujung jari. Rahasia sebenarnya adalah tenaga jari-jari ketika memainkan gitar bisa dimaksimalkan dengan menggunakan bahu. Iya bahu, ketika kamu paham tenaga dari bahu maka semua jari akan memiliki tenaga yang sama.

Dengan teknik ini, maka bermain gitar, melodi, akord, hingga barre chord tadi akan jauh lebih ringan. Tenaga bahu itu seperti apa? Kamu bisa bayangkan kamu sedang mengakat sebuah coffee table, dimana semua ujung jari pada pinggir meja, lalu kamu mengangkat meja tersebut. Sudah dipastikan maka tenaga yang digunakan adalah tenaga bahu. Tidak ada hubungannya dengan tenaga dari...jempol.

Jadi jika kamu memainkan barre chords tenaga utama berasal dari bahu, bukan dari jempol. Dengan tenaga dari bahu maka tenaga jari lebih maksimal dari jempol juga tidak harus menekan sekeras biasanya. Sehingga mengurangi resiko dari cedera, atau sakit pada bagian tangan atau jempol.

Detail bagaimana teknik-teknik bermain gitar dengan lebih maksimal sudah saya jelaskan detail pada kursus gitar online saya, disini

Semoga bermanfaat.


Belajar gitar dimana saja, kapan saja, dengan biaya hemat, klik disini

Kursus musik di Jogja yang cocok untuk dewasa ? klik disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge...

Cara Memilih Gitar Untuk Anak Usia Dibawah 12 Tahun

Beberapa bulan terakhir banyak sekali yang menanyakan kepada saya, apa gitar yang cocok untuk anaknya? Dimana usia anak mereka di rentang usia 6 tahun hingga 12 tahun. Sedikit tricky untuk memilih gitar untuk anak usia 12 tahun. Namun satu hal yang jadi pertimbangan adalah kenyaman. Hal ini akan menjadikan anak untuk giat belajar gitar. Jika si anak merasa instrumennya tidak nyaman untuk dimainkan, ini bisa jadi mengurangi semangat dia untuk berlatih setiap harinya. Kenyamanan yang seperti apa? Yang pertama adalah pilih gitar yang dengan ukuran yang sesuai dengan fisiknya. Misalkan si anak memiliki fisik yang kecil, misal si anak masih berusia 6-8 tahun, tidak ada salahnya membeli gitar dengan ukuran 1/2, secara fisik otomatis gitar ini lebih mungil dari ukuran gitar standar, dan skala yang diberikan juga lebih pendek, karena hal ini memudahkan anak dalam memainkannya. Dengan skala yang yg lebih pendek maka senar akan terasa lebih empuk untuk ditekan dibanding ukuran gitar full size. J...

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni...