Langsung ke konten utama

3 Teknik Wajib Untuk Yang Sedang Belajar Gitar Bagian 2

Postingan ini adalah lanjutan dari postingan sebelumnya "3 Teknik Wajib Untuk Yang Sedang Belajar Gitar Bagian 1". Jika belum membaca, klik disini

Teknik kedua adalah akord. Tidak dipungkiri banyak orang menilai bisa bermain gitar ada bisa bermain akord. Bener juga si, tapi pertanyaannya adalah akord yang mana dan bagaimana.

Banyak yang sudah senang bila sudah bisa bermain 3 akord, padahal bisa bermain gitar tidak hanya penguasaan 3 akord saja, namun penguasaan progresi akord di 12 kunci. Hal ini saya jelaskan lebih detail pada kursus online/offline saya.

Banyak sekali orang yang hanya fokus pada lagu padahal dibelakang itu ada komposisi dari berbagai akord, sejauh mana pengenalan akord dan progresi akordnya, karena penguasaan ini lebih penting dari pada bermain lagu sendiri.

Akord yang berupa harmoni sangat indah didengar, namun hal ini tidak lepas dari peranan scale sebagai pembentuk akord, maka sebenarnya scale dan akord tidak bisa dipisahkan, apalagi jika seorang gitaris bermain improvisasi.

Teknik ketiga adalah arpeggio. Arpeggio mendapati not-not utama pada akord. Dalam posisi ini teknik dikembangkan ke broken chord yang biasa kita dengar pada musik folk-folk atau untuk orang awam biasa menyebut dengan lagu petikan.

teknik ini membawa gitaris kearah yang lebih jauh, sehingga akord tidak selalu "membosankan", bahkan jika dikombinasikan dengan baik bisa menghasilkan improvisasi yang brilian, jadi kembali lagi scale menjadi hal dasar arpeggio, dan arpeggio sendiri membentuk harmoninya akord.

Tiga hal tadi saling berhubungan dan tidak bisa dilepaskan, nah yang harus diketahui untuk para pemula atau yang sedang belajar gitar, hal ini dilatih step by step sama seperti materi saya pada les gitar online dan offline.

Bahkan 3 teknik dasar ini adalah pondasi utama untuk mengembangkan ilmu gitar lebih jauh. Tidak terlepas dari musik itu sendiri yaitu nada-nada yang diritmekan, maka ketiga teknik tadi juga harus dilatih dengan ritme. Apa itu Ritme? Kenapa ritme penting? hal ini sudah saya bahas pada postingan lain (bisa klik disini).


Harwindho
Pengajar Gitar Offline dan Online
Gitar Klasik, Akustik dan Elektrik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d