Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik.
Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas.
Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja.
Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat.
Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai dengan Tangga nada mayor dan diikuti dengan tangga nada minor.
Perkembangannya dari tangga nada mayor ini bisa digunakan gitaris untuk mempermudah belajar tangga nada pentatonik, minor harmonis, melodis, modes dan yang lainnya.
Lalu teori yang lebih lanjut adalah interval dalam membentuk sebuah harmoni atau akord. Dimana pemahaman ini akan membuka bagaimana konstruksi akord itu sendiri.
Selanjutnya adalah teori tentang Ritme dimana dengan pemahaman jenis-jenis ritme ini akan memahami bentuk-bentuk pattern melodi atau jenis-jenis iringan.
Selebihnya adalahnya teori improvisasi yang biasa digunakan untuk jamming, mengaransemen hingga menciptakan lagu.
Sebenernya untuk teori musik itu sendiri kurang lebih akan sama dengan instrumen lain, yang membedakan hanya implementasi di instrumen masing-masing dengan menyesuaikan teknik pada instrumen tersebut.
Semoga bisa membantu.
Pengen belajar gitar? Online? Dengan pilihan metode. DISINI aja.
Komentar
Posting Komentar