Langsung ke konten utama

Membandingkan 7 Poin Lespaul dan Stratocaster, Apakah Les Paul Lebih Bagus Dari Stratocaster?


Gibson dan Fender merupakan dua brand gitar ternama di dunia, kali ini saya ingin mengutarakan pendapat saya mengenai dua gitar legendaris ini. 

Jawaban sederhananya adalah dua gitar ini tidak bisa dinilai lebih bagus mana, namun gitar mana yang akan lebih cocok buat kamu. Saya akan membandingkan dari beberapa faktor dari gitar elektrik itu mulai dari body, neck profile, skala neck, tone wood, pick up, tone keseluruhan dan harga

Walaupun pada awalnya Gibson Les Paul diciptakan karena kepopuleran Telecaster milik Fender sebagai salah satu gitar solid body tersukses dipasaran pada saat itu. Telecaster yang di desain oleh Leo Fender dikomersilnya awal tahun 1951 dan dilanjutkan dengan Stratocaster beberapa tahun kemudian. Sebagai "counter" dari meroketnya gitar-gitar keluaran Fender, Gibson akhirnya merilis Les Paul. 

Secara bentuk body, gitar ini sudah berbeda, dimana les paul memiliki kontur dibagian topnya (arc) sedangkan Strat murni datar (flat), tele dan les paul juga memiliki. Bagian samping dan belakang dari les paul menyudut sehingga terasa kaku, Strat dibuat lebih ergonomis karena di bagian samping dibuat membulat sehingga untuk kenyaman body saya lebih memilih Stratocaster-nya fender.

Profil neck sedikit banyak kedua gitar ini berbeda, Les Paul seri-seri classic berasa bulky (tebal), namun di seri-seri yang lebih baru (ada yang menyebutnya dengan 60's) dibuat lebih tipis. Sedangkan untuk Strat saya merasa diposisi yang tidak tipis namun juga tidak terlalu tebal. dimana profil neck berbentuk C. Bukan favorit saya neck berukuran tebal, tapi juga bukan favorit saya juga neck yang terlalu tipis seperti neck-neck gitar ibanez. Jadi untuk bagian ini saya anggap sama (asalkan gibson dengan profil neck 60's).

Skala neck Strat berbeda dengan les paul, dimana strat menggunakan scala 25.5 inch, dan gibson menggunakan scala 24.75 inch. Scala neck itu adalah jarak antara nut ke bridge. Ada yang menyebutnya scala gibson ini dengan scala pendek. Walaupun scala fender ini sangat lumrah ditemui di berbagai gitar, saya tidak ada masalah untuk memainkannya. Namun scale yang lebih pendek membuat jari bisa menjangkau lebih baik (setidaknya untuk jari saya), dan saya bisa menggunakan senar yang lebih tebal. Jadi untuk ini saya memilih les paul.

Kayu yang digunakan sangat berpengaruh pada suara yang dihasilkan, kita menyebutnya dengan tone wood. Bagian ini benar-benar sesuai selera. Strat umumnya menggunakan neck berbahan maple (one piece) dan ada juga dengan kombinasi rosewood sebagai fingerboard. Sedangkan Les paul umumnya menggunakan mahogany (one piece atau three pieces) di kombinasikan dengan rosewood pada fingerboard, beberapa seri les paul menggunakan kombinasi neck maple dan rosewood pada fingerboard.

Body pada Strat biasa menggunakan Alder dimana karakternya mid-low, sedangkan lespaul menggunakan mahogany+maple, dimana dari pengalaman saya, dua jenis gitar ini tetap mencoba membuat tonewood yang balance. Di titik ini dimana bentuk gitar menjadi sangat berpengaruh, Strat dengan double cut pada body berpengaruh ada sebagian nada low yang ter-cut, Les paul menggunakan single cut, dimana saya merasakan suara terdengar lebih low.

Pick up pada Stratocaster standard menggunakan single coil sedangkan les paul menggunakan humbucker, penggunakan humbucker menghasilkan sound dan tone yang lebih tebal. Disatu sisi sebagai musisi penggunakan pick single dan humbucker tergantung jenis musik yang dimainkan, untuk poin ini saya anggap seimbang.

Bagaimana tone secara keseluruhan? ini sangat tergantung dengan jenis musik yang dimainkan. Namun sederhananya, Les Paul memiliki karakter suara yang lebih low, sedangkan stratocaster memiliki karakter yang yang lebih bright. Pada akhirnya jika menginginkan sedikit perubahan pada sound, maka dibutuhkan tweak pada ampli atau penggunakan ampli yang berbeda.

Sedangkan untuk harganya sejak postingan ini saya tulis, gibson les paul paling murah diharga 15 jutaan (tribute series) dan fender stratocaster standard diharga 18 jutaan (player series). Dimana kedua gitar tadi made in USA. Jika kamu tertarik untuk membeli salah satu dari gitar tersebut dengan harga yang lebih murah pilihannya adalah mencari gitar second atau pilihan jatuh pada gitar yang bukan made in USA dimana pilihannya bisa Epiphone untuk model les paul dan Squier untuk model Stratocaster.

Kesimpulannya, jika kamu akan membeli gitar elektrik pertamamu karena kamu dalam proses belajar gitar dan tidak yakin dengan hal-hal detail saya sarankan membeli stratocaster, karena body yang ergonomis, pilihan karakter suara yang lebih bright (biasanya ini lebih banyak masuk di semua genre musik). Namun buat kamu yang sudah belajar gitar cukup lama dan sudah mengenal tone gitar lebih detail, maka disesuaikan dengan karakter gitar yang cocok yang sering kamu mainkan atau dengarkan.

Suka dengan tulisan ini, support blog ini dengan klik disini


Harwindho
Pengajar Gitar, Klasik, Akustik, Elektrik
Mau Belajar Gitar dimana aja gak pake ribet?
Cek DISINI




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d