Langsung ke konten utama

Kenapa Gitar Yang Berbeda Membutuhkan Adapatasi Teknik Yang Berbeda-beda


Walaupun bermain gitar itu adalah menekan senar dan memetiknya, taukah kamu sebenarnya menggunakan gitar yang berbeda secara tidak langsung menggunakan teknik yang sedikit berbeda juga.

Teknik yang berbeda? Apa yang membuat berbeda?

Yang pertama yang dapat mempengaruhi adalah profile neck dan ukuran atau lebar fretboard gitar itu sendiri. Dengan ukuran yang berbeda otomatis cari kita menekan senar gitar otomatis sedikit berbeda. 

Diawal-awal saya belajar gitar, saya terbiasa menggunakan gitar akustik dan gitar klasik. Kedua gitar ini secara tidak langsung menggunakan teknik yang sedikit banyak berbeda. Dimana gitar klasik saya lebih sering menggunakan teknik fingerpicking dibanding picking yang saya gunakan pada gitar akustik.

Penggunaan kedua teknik yang berbeda ini juga dikarenakan saya memainkan jenis repertoar yang sangat berbeda di kedua instrumen tersebut. Gitar klasik sering saya mainkan untuk musik klasik dan sesekali tipe lagu-lagu yang bernuansa bossa. Sedangkan gitar akustik lebih kepada memainkan tipe-tipe lagu dengan banyak strumming.

Berbeda lagi ketika saya memainkan gitar elektrik. Secara tidak langsung ketika saya memainkan gitar elektrik lebih sering memainkan melodi-melodi, seperti bermain melodi improvisasi.  Dan Teknik-teknik bending juga lebih sering dimainkan di gitar elektrik dimana teknik ini hampir tidak saya pakai di gitar jenis klasik dan akustik.

Ada teknik yang bisa digunakan disemua gitar, namun ada juga teknik yang hanya digunakan pada gitar tertentu. Teknik penjarian tangan kiri umumnya hampir sama untuk semua jenis gitar, hanya sebagian kecil yang berbeda. Namun perbedaan tadi tetap membutuhkan adaptasi.

Sedangkan untuk teknik tangan kanan secara otomatis juga membutuhkan adaptasi. Selain bodi gitar yang berbeda tentu saja tubuh secara keseluruhan beradaptasi dengan cara memegang gitar, jadinya penjarian tangan kanan akan sedikit berbeda dari gitar klasik, akustik ataupun elektrik.

Teknik fingerpicking dan picking saja sudah sangat berbeda. Teknik petik dan teknik strumming dimana tiap gitar memiliki cara yang berbeda.

Inilah mengapa kita harus bisa berdapatasi dengan jenis gitar yang sedang kita mainkan.

Secara khusus beberapa gitar memiliki bentuk neck yang berbeda. Bentuk neck yang berbeda ini sangat berpengaruh pada playbility. Dimana teknik tiap gitaris biasanya memiliki kebiasaan dan bentuk jari dan tangan yang berbeda-beda.

Sebagaian gitaris senang dengan tipe neck gitar yang slim dan sebagian lain lebih memilih neck gitar yang lebih bulky. Ditambah betuk profil neck tiap gitar yang berbeda-beda. Dimana tersedia profil  neck "D shape", "C shape", "V shape" hingga yang asimetris membuat seorang gitar harus beradaptasi sehingga tekniknya bisa digunakan dengan maksimal.

Beda gitar pastinya membutuhkan adaptasi yang berbeda.

Semoga Bermanfaat

Kursus gitar online dimana saja, kapan saja dengan biaya hemat, klik disini


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d