Langsung ke konten utama

Perlukah Mengendurkan Senar Gitar Jika Tidak Terpakai


Satu hal yang lumayan sering ditanyakan oleh beberapa murid saya adalah perlukah kita untuk mengendurkan senar gitar ketika gitar tersebut tidak kita gunakan?

Saya pengajar gitar, saya memiliki beberapa gitar dirumah, ada gitar klasik, akustik dan elektrik yang saya memang saya butuhkan untuk mengajar, dan dari semua gitar yang saya miliki saya tidak pernah mengendurkan senar untuk gitar-gitar saya yang tidak terpakai. 

Hanya saja gitar yang tidak terpakai bukan berarti tidak dipakai sama sekali. Artinya gitar tersebut tidak terpakai dalam waktu yang lama sekali (bulanan atau bahkan tahunan). Saya lumayan sering menemui kondisi gitar-gitar di toko gitar dengan posisi yang lebih kendur dan tidak terstem.

Jadi, apakah perlu kita mengendurkan senar jika memang lama tidak digunakan?

Beberapa toko gitar memang tidak mentune gitar dan  membiarkan kondisi senar apa adanya, namun ada juga yang men-tune dan mengendurkan sebagian gitar yang dijual. Sebenarnya sebelum gitar tersebut keluar dari pabrik pastinya melalui quality control terlebih dahulu. Dimana gitar akan di tune standar dan memastikan kondisi neck akan siap menerima tegangan dari senar dalam kondisi tune in.

Namun kondisi senar yang baru terpasang umumnya tidak langsung tune in, kebanyakan akan mengendur seiring waktu (jika tidak digunakan), dan ketika gitar di shipping untuk diedarkan di toko-toko musik di seluruh dunia secara tidak langsung beberapa senar gitar tersebut sudah pasti akan lebih kendur. Baik gitar yang masih disimpan dalam gudang sebuah toko musik atau yang terpasang di display toko. Tergantung tiap toko apakah akan mentuning ulang gitar yang terdisplay atau tidak.

Pada dasarnya kita bisa mengetahui bahwa gitar yang keluar dari toko pastinya sudah di setting (awal) untuk menerima tegangan dari senar yang terpasang pada gitar tersebut. Dan selama perjalanan dari pabrik hingga ke toko musik favorit kalian sebenarnya dalam kondisi yang stock (tidak terubah) dalam waktu yang tidak sebentar (karena dalam perjalanan, sortir, dan di gudang) 

Logikanya senar gitar memang tidak perlu dikendurkan. Lalu kenapa ada beberapa toko tetap merasa senar gitar tetap harus di kendurkan jika memang gitar berada di gudang. Jawaban sederhannya adalah ini dikarenakan kualitas gitar itu sendiri.

Ketika kualitas gitar tersebut sudah baik. Baik secara konstruksi, material dan pembuatannya maka gitar akan mampu menahan tarikan dari senar dalam jangka waktu yang lama (baca: tahunan). Saya teringat mencoba beberapa gitar di toko gitar di Melboune Australia, dimana kondisi senar gitar umunya sedikit lebih rendah dari tuning standar (turun setengah nada). 

Namun hal ini kembali ke kasus awal, dimana gitar yang tidak digunakan dalam waktu yang lama (apalagi dengan kondisi senar yang baru) maka akan mengendur sedikit

Saya memiliki satu gitar dari tahun 2008 hingga saat saya menulis postingan hanya mengendurkan senar ketika mengganti senar atau setting neck (karena penggantian senar), selebihnya kondisi senar selalu dalam kondisi standar tuning. Dan gitar saya tidak ada masalah baik dari neck maupun bodinya.

Kondisinya bisa lain dan berbeda dengan gitar lain. Sebagai contoh, suatu kali saya ingin mencarikan gitar untuk murid saya. Saya pergi ke beberapa toko untuk survey harga dan mencari-cari gitar yang sesuai dengan kebutuhan murid saya.

Dan saya menemukan gitar yang terdisplay dengan kondisi yang sebenarnya tidak layak jual. Dimana kondisi neck gitar akustik tersebut melengkung dan kondisi body gitarnya yang mencembung. 

Saya lihat harga gitar tersebut yang termasuk entry level (diantara harga 1 - 2 juta). Lucunya gitar tersebut belum pada kondisi stem standar. Jika kondisi gitar tersebut di stem standar maka gitar tersebut bisa dibilang hampir pasti sangat menyakitkan untuk dimainkan.

Kasus lain, ketika saya mengajar, dan murid saya membawa gitarnya. Gitar murid sangat tidak nyaman dimainkan. Saya tanyakan, "kapan kamu beli gitar ini?", "baru sebulan". Dengan kondisi gitar seperti itu dan diharga yang hampir 2 juta sungguh sangat menyedihkan. Karena selain ada masalah di konstruksinya (Saya cek sekilas), bodi bagian depan yang terangkat dan necknya membengkok.

Jadi apa yang sebenarnya terjadi?

Jika kamu baru membeli gitar dengan range harga dibawah 2 juta, sangat saya sarankan untuk memastikan kondisi yang prima ketika membeli gitar, salah satu mengeceknya dan mentune standar senarnya lalu melihat apakah playbilitynya sudah ok. Tidak lupa juga mengecek kondisi neck apakah lurus dan top bodi tidak mencembung

Dan sebaiknya langsung mengganti ke senar dengan ukuran yang lebih kecil (untuk gitar akustik). Senar gitar akustik bawaan toko biasanya diberikan senar dengan ukuran 0,11 atau bahkan 0,12.

Gitar akustik dengan harga terjangkau tidak memiliki kualitas kayu (bahan) dan sama dengan gitar dengan range harga diatas 15 juta maka senar yang pas untuk gitar ini adalah senar dengan ukuran 0,10. Maka dengan ukuran ini maka cukup aman gitar kamu jika tidak digunakan dalam waktu yang lama.

Inilah yang saya lakukan pada gitar tua saya yaitu yamaha F310 yang sudah berusia 25 tahun dimana sudah tidak pernah saya mainkan, namun kondisinya bisa dibilang masih ok, tanpa saya harus mengendurkan senarnya sama sekali.

Semoga bermanfaat

Cek, kursus gitar yang cocok buat kamu yang sedang bekerja, Klik disini


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d