Langsung ke konten utama

Apakah Normal Menyerah Belajar Gitar?

Saya sebenarnya bingung jika ada orang yang menyerah bermain gitar. Menyerah yang berarti berhenti, atau tidak melanjutkan. Walaupun saya tau beberapa orang yang menyerah bermain gitar.

Normal tidaknya orang yang menyerah bermain gitar ini harus kita lihat dari tujuan awal dia bermain gitar. Off the record, saya pribadi pernah hampir memutuskan untuk berhenti bermain gitar. Pada saat itu saya sedang menghadapi ujian grade 8 ABRSM, yaitu grade terakhir sebelum masuk jenjang diploma.

Di titik itu saya bisa dibilang sudah hampir tidak bisa menikmati bermain gitar lagi, apalagi dengan pressure yang cukup tinggi pada grade 8. Saat itu saya merasa tidak mampu dan jauh dari harapan saya untuk melewati ujian grade 8. Akhir cerita ketika hasil ujian grade 8 keluar ternyata saya mendapat nilai distinction. 

Dan seketika itu saya merasa harus tetap bermain gitar....

Tiap orang pasti akan mengalami kendala dan masalah ketika dalam proses belajar gitar dan tentu saja untuk bisa bermian gitar tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tidak ada skill yang ada di dunia ini dikuasai hanya dalam waktu instant. 

Termasuk juga dengan skill bermain gitar. 

Cerita lain ketika anda lapar, lalu pesan makanan cepat saji. Walaupun cepat saji, makanan akan siap dalam waktu lebih dari satu detik, jadi tidak sekonyong-konyong hadir di hadapan kita. Belum lagi walaupun cepat saji makanan tentu melalui proses masak dari bahan dasar menjadi makanan yang lezat di santap.

Beda cerita ketika anda ingin masak sendiri, sekalipun anda bisa masak, tetap akan ada waktu yang digunakan untuk memasak hingga bisa dimakan.

Jadi buat kamu berpikir bermain gitar bisa hanya dalam hitungan jam atau hari, maka akan dengan cepat untuk berpikir menyerah. 

Sedangkan proses menguasai skill bermain gitar tentu saja bervariasi, dan yang tidak banyak orang tau adalah begitu banyak hal yang sebenarnya bisa dipelajari dari teknik-teknik bermain gitar yang pada akhirnya untuk bisa memainkan sebuah lagu.

Namun jika seseorang sudah mempunyai tujuan jelas bahwa ketika nantinya dia bisa bermain gitar itu akan dipakai untuk apa maka menerut saya tidak ada alasan dia berhenti bermain gitar. Tujuan yang jelas ini sangat berpengaruh pada proses belajar gitar, apakah nantinya dia menyerah atau tidak dalam proses belajar gitarnya.

Menurut saya menjadi hal yang normal ketika seseorang yang menyerah belajar gitar karena dia merasa bermain gitar itu harusnya bisa dalam waktu singkat, sehingga ekspetasi dia ketika menemui kendala membuat dia akan lebih mudah menyerah. Ditambah lagi dia tidak tau tujuan utamanya, ibarat cuma pengen-pengenan aja. Sedangkan dia termasuk orang yang mudah berubah keinginannya.

Berbanding terbalik jika seseorang yang sudah tau tujuannya belajar gitar bahwa ini merupakan skill. Maka dari itu dia membutuhkan seorang guru yang bisa mengajarkan dia dengan cara yang benar. Walaupun tujuan sederhananya dia hanya ingin bisa genjreng sini dan sana, namun itu cukup buat dia untuk mencapai tujuan dia dengan lebih cepat. Maka tidak ada alasan untuk dia berhenti.

Kapan seseorang itu mencapai tujuan dia belajar gitar akhirnya benar-benar tergantung bagaimana dia menyikapi materi-materi belajar gitar yang diberikan oleh gurunya. Jika dia mengikuti semua saran, maka tujuan dia bermain gitar akan lebih cepat tercapai.

Sering kali saya menemui murid-murid baru yang ingin belajar gitar hanya disuruh orang tuanya. Hal ini sering ditemui untuk anak-anak dibawah 12 tahun. Tidak ada masalah jika memang orang tuanya sedang mencari tau bakat atau kesenangan atau ingin sebagai tambahan latihan otak kanan yang didapat dari bermain musik.

Yang kurang ideal adalah orang tua yang memiliki mindset instant yang seperti saya jabarkan diatas, hal ini yang pada akhirnya membuat si anak "menyerah" bukan karena si anak yang minta berhenti namun karena penilaian salah dari orang tua, yang merasa si anak tidak pernah latihan dan sejenisnya. Lucunya hal ini tidak berbanding dengan tujuan awal si orang tua tadi.

Jadi buat kamu yang sedang belajar gitar, dan sedang menemui kendala-kendala dan kesulitan, jangan menyerah. Jika kamu sedang belajar secara sendiri (otodidak) sangat disarankan untuk mencari seorang guru yang punya pengalaman sehingga bisa menyelesaikan kendala-kendala kamu ketika bermain gitar. 

Semoga bermanfaat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d