Langsung ke konten utama

Perlukah Mengganti Senar Untuk Gitar Baru?

Masa gitar baru langsung senar? Kenapa engga?? kenapa iya??

Banyak yang mengira selama gitar itu bersenar, artinya gitar itu baik-baik saja. Kenyataannya tidak selalu seperti itu? kenapa? baca terus ya

Seorang murid baru baru saja membeli gitar baru. Dia sudah sangat bersemengat untuk memulai belajar gitar dengan saya. Sampai pada kenyataan bahwa gitarnya "menolak" untuk dimainkan.

Menolak disini artinya susah untuk dimainkan berasa berat, berat untuk di tekan, padahal jari-jari murid baru belum terbiasa menekan senar sehingga ini menjadikan belajar gitar bukan sesuatu yang menyenangkan.

Dengan catatan tambahan, gitar baru yang digunakan adalah gitar akustik (senar baja), kasusnya akan sedikit berbeda dengan gitar klasik (penggunaan senar nylon) yang umumnya gitar klasik keluaran baru akan terasa lebih empuk. Walaupun tidak jarang juga saya menemui juga hal yang sama dimana gitar klasik baru juga merasa lebih berat dimainkan dibanding yang semestinya.

Yang terjadi adalah bawaan senar gitar untuk gitar baru pada gitar akustik biasa menggunakan senar dengan ketebalan 0.11 mm dimana untuk pemula hal ini terkadang terlalu tebal. Belum lagi ditambah setingan neck pada gitar baru yang sepenuhnya belum tentu nyaman (setting action).

Hal ini juga yang menjadikan alasan perlunya mengganti senar gitar pada gitar baru. Mengganti senar gitar ke senar yang lebih tipis menjadi solusi untuk sebagian gitar baru. Senar dengan ukuran 0.10 akan terasa lebih ringan dimainkan dibanding dengan senar gitar akustik ukuran 0.11.

Hal lainnya kita mengganti senar gitar pada gitar baru adalah karena senar bawaan gitar yang memang sudah tidak baru (usang atau berkarat). Ini bisa terjadi karena gitar baru tersebut memang gitar yang belum terjual dalam waktu yang lama, namun sering digunakan atau dicoba para calon pembeli. Kondisi seperti ini beberapa kali saya temui ketika saya berkunjung ke toko musik untuk mencoba gitar-gitar.

Senar yang usang atau ada karatnya tentunya kurang nyaman dimainkan, dan tentu saja suaranya berbeda dengan senar yang benar-benar baru.

Jika itu terjadi berarti gitarnya yang kurang bagus atau bagaimana, namun hanya kondisi senarnya saja yang sedikit usang. Namun hal ini menjadi pertimbangan juga, karena secara tidak langsung senar itu memberikan dampak pada tone dari gitar tersebut.

Bisa jadi senar gitar bawaan memang secara tone tidak kita sukai, dan kita sudah mempunyai senar gitar favorit. Jadi ketika gitar barupun langsung diganti ke senar gitar yang sudah menjadi favorit.

Itulah beberapa alasan kenapa kita tetap mengganti senar bawaan gitar baru. Semoga bisa menjadi manfaat.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d