Langsung ke konten utama

Cara Saya Lulus Ujian Gitar ABRSM Grade 8 (Bagian 2)

Postingan kali ini adalah lanjutan dari postingan sebelumnya yaitu Cara Saya Lulus Ujian Gitar ABRSM Grade 8 (bagian 1) bisa di baca disini.

Butuh waktu lama buat saya untuk kembali fokus maju ujian gitar ABRSM grade advance. Ini dikarenakan kesibukan lain, selain mengajar dan membangun studio musik (kursus musik, bisa di cek disini) dan juga kehidupan pribadi.

Namun akhirnya saya berhasil juga untuk lulus ujian praktek grade advance ABRSM tepatnya grade 6, bagaimana cara saya lulus ujian Grade 6 bisa kamu baca disini. Catatan penting untuk ujian Grade 6, 7 dan 8 adalah saya merasa jarak keilmuan antara grade 5 ke 6 itu lumayan jauh, sedangkan antara grade ke 7, dan dari grade 7 ke 8 tidak lah begitu ekstrim.

Hal ini juga yang membuat saya mengambil keputusan untuk mencari guru yang cukup mampu untuk mengajarkan saya lebih detail materi-mareri di grade advance ini. Kebetulan pada saat itu saya berdomisili di Melbourne Australia, saya mengambil kelas di Richmond Music Academy dengan Directornya sendiri yaitu Michael Avery.

Namun Michael sebagai pengajar tidaklah cukup buat saya, Michael menyarankan mengambil satu kelas lagi dengan Dan Petterson untuk melatih aural test saya. Karena kelemahan saya ada di aural. Dua orang ini benar-benar mampu menuntun saya untuk mendapatkan hasil positif, ini di karena mereka Sarjana Seni Australia yang menurut saya secara kasar lebih baik dari lulusan-lulusan dari Universitas Seni di Indonesia yang pernah saya kenal. Ditambah pengalaman mereka yang sudah berhasil mendidik murid-murid untuk lulus ujian musik di AMEB (Australia), ABRSM (Inggris), Trinity (Inggris). Catatan khusus untuk Michael Avery juga bekerja sebagai Dosen Musik di Melbourne University.

Maka cara kedua adalah kamu harus belajar dengan Guru yang sudah berhasil lulus ABRSM ataupun Guru-guru yang sudah berhasil meluluskan murid-muridnya di ABRSM di grade tersebut.

Cara berikutnya tentu saja melatih teknik dan arpeggio sesuai dengan silabus yang diberikan oleh ABRSM. Teknik dan arpeggio selain harus hafal dan sesuai dengan tempo dan ritme yang di minta, untuk menambah penilaian maka mainkan teknik dan arpeggio dengan dinamik.

Untuk piece-nya, saya memilih piece yang saya suka, hal ini memudahkan saya untuk mengeksplor karakter piece tersebut dan melatih musikalitas saya. Karena menurut saya di grade advance, selain performa dalama membawakan lagu, musikalitas dari gitaris yang membawakan juga sangat berpengaruh terhadap penilaian.

Sedangkan untuk Aural test, dimana saya paling lemah disini selain saya harus mengambil kelas tambahan sebisa mungkin cari guru dengan mayor piano, ini dikarenakan pada saat ujian instrumen penguji yang digunakan adalah piano.

Aplikasi pada mobile phone juga membantu saya, kamu bisa download di Playstore (Android) maupun di Applestore (ios). Untuk sight reading saya berlatih dengan menggunakan buku dari William Leavitt dan juga melatih sight reading dengan menggunakan buku-buku (berisi piece dan repertoir) di grade 3 hingga 7.

Selebihnya adalah kontinyu berlatih dan jangan berhenti hingga hari ujian tiba. Semoga postingan ini bisa memberikan gambaran buat kamu yang ada rencana kedepannya untuk melanjutkan studi musik di ABRSM.


Semoga Bermanfaat.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d