Langsung ke konten utama

Apa itu Birama? Gitaris Pemula Wajib Tahu!

Untuk memahami apa itu birama kalau istilah bahasa inggris mereka menyebutnya dengan time signature, saya membahas sekilas tentang time/waktu, cek postingannya disini

Baik. Untuk memahami birama, kita bayangkan sebuah canvas bagi pelukis, atau ukuran kertas bagi seorang penulis. Canvas atau kertas tadi adalah sebuah tempat untuk melukis, menggambar atau menuliskan sesuatu. 

Dimana canvas dan kertas tadi tentu saja memiliki ukuran. Pastinya jika kita menulis sesuatu di sebuah kertas tentu saja akan ada batasan. Misal dalam satu kertas A4 kita bisa mengisi 500-700 kata tergantung ukuran font yang kita gunakan dalam mengetik. 

Begitu juga dengan seorang pelukis yang melukis di atas kanvas, otomatis lukisannya haruslah berada di dalam kanvas, bukan melukis hingga keluar kanvas.

Contoh pemahaman lain. Sebuah novel memiliki jumlah  200 halaman, dan di novel lain memiliki total 150 halaman. Dimana kedua novel ini menggunakan kertas yang berbeda. Nah, novel tadi kita ibaratkan sebagai lagu, dan kertas yang kita gunakan adalah birama. 

Birama di dalam musik juga berbeda-beda, atau jika kamu pernah melihat sebuah lembaran partitur yang berisi notasi balok (music score), akan kamu temui garis-garis vertikal di garis paranada yang membagi menjadi kolom kolom.. Kolom-kolom itu adalah bar. 

Ukuran bar tersebut di tentukan oleh birama (time signature). Dalam satu lagu terdiri dari 12 bar, contoh blues 12 bar, maka dalam satu lagu memiliki 12 kolom tadi dengan ukuran tertentu.


Birama sendiri banyak macamnya, ada birama simple, compound dan irregular. Birama yang paling umum adalah 4/4, untuk birama ini sering disebut dengan common time. Birama lain ada 3/4, 6/8, 2/4, 3/4. 5/8.

Bagaimana membacanya? Cara termudah adalah lihat angka bagian atas, misal 3/4, angka yang diatas menunjukkan jumlah hitungan dalam satu bar, maka birama 3/4 maka dalam satu bar terdapat 3 hitungan.

Sedangkan angka dibawahnya menunjukkan penggunakan nilai not. Nilai not tidak saya bahas disini. tapi cara sederhana tadi sudah cukup untuk kamu yang pemula untuk memahami birama secara umum.

Birama dalam sebuah lagu akan menentukan banyak hal. Dalam notasi balok, birama menentukan nilai (not) yang dipakai untuk satu ketuknya. Birama juga menentukan kapan sebuah nada akan dimainkan.

Jika dalam permainan iringan, birama menentukan kamu memainkan akord tertentu dan menentukan kapan sebuah akord berpindah ke akord yang lain akord.


Semoga bermanfaat.


Harwindho S

Pengajar gitar klasik, akustik, elektrik, melodi improvisasi

Kursus Gitar online dimana aja dengan biaya hemat? Klik disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d