Mungkin dari kamu ada yang pernah bertanya, kira-kira ada berapa grade ya kalo les privat gitar? kalo les privat gitar kerumah gitu ada grade-grade nya juga apa tidak?
Pada Dasarnya grade itu dibuat untuk memilih teknik, sehingga buat kamu yang lagi belajar gitar baik itu yang ke lembaga ataupun privat, jadi tidak kebanyakan materi. Sekolah Dasar saja ada tingkatannya, iya kan?
Nah, grade-grade itu sendiri tergantung dari pengajar ataupun lembaganya. Biasanya di Indonesia sendiri rata-rata di lembaga ada 3 sampai 5 Grade. Atau lebih mudahnyanya, ada beginner (dasar), intemediete (lanjut), dan advance (mahir). Jika lebih dari grade yang saya sebutkan tadi itu biasanya pengembangan dari grade-gradenya. Misal grade intermediete dibagi jadi 2 grade lagi.
Sedangkan jika dibandingkan dengan materi gitar klasik milik ABRSM (Royal Inggris), mereka membagi hingga 8 Grade, dimana grade 1-3 itu beginner, 4-5 itu intermediete, 6-8 itu advance. Sedangkan saya sendiri membaginya menjadi 5 Grade yang terbagi menjadi grade 1 (beginner), grade 2 (beginner to intermediete), grade 3 (intermediete), grade 4 (intermediete to advance), grade 5 (advance).
Kembali kepada lembaga ataupun pengajar grade-grade ini tergantung juga dari visi dan misi yang ingin dicapai. Saya sendiri di Grade 1 itu jika siswa sama sekali belum bisa main gitar, jadi arahannya adalah bagaimana bisa memainkan gitar, walaupun itu lagu yang sederhana. Di Grade 2 pengembangan pada permainan melody. Di grade 3 mulai bermain improvisasi, grade 4 permainan solo sederhana, grade 5 penciptaan lagu, melody dan solo play.
Jadi buat kamu yang agak bingung, saya sebenarnya sudah di grade berapa ya? gampangnya, kalau sudah bisa sedikit-sedikit, ritem atau genjreng-genjreng yah setidaknya kamu bukan di grade 1, minimal di grade 2.
Pada Dasarnya grade itu dibuat untuk memilih teknik, sehingga buat kamu yang lagi belajar gitar baik itu yang ke lembaga ataupun privat, jadi tidak kebanyakan materi. Sekolah Dasar saja ada tingkatannya, iya kan?
Nah, grade-grade itu sendiri tergantung dari pengajar ataupun lembaganya. Biasanya di Indonesia sendiri rata-rata di lembaga ada 3 sampai 5 Grade. Atau lebih mudahnyanya, ada beginner (dasar), intemediete (lanjut), dan advance (mahir). Jika lebih dari grade yang saya sebutkan tadi itu biasanya pengembangan dari grade-gradenya. Misal grade intermediete dibagi jadi 2 grade lagi.
Sedangkan jika dibandingkan dengan materi gitar klasik milik ABRSM (Royal Inggris), mereka membagi hingga 8 Grade, dimana grade 1-3 itu beginner, 4-5 itu intermediete, 6-8 itu advance. Sedangkan saya sendiri membaginya menjadi 5 Grade yang terbagi menjadi grade 1 (beginner), grade 2 (beginner to intermediete), grade 3 (intermediete), grade 4 (intermediete to advance), grade 5 (advance).
Kembali kepada lembaga ataupun pengajar grade-grade ini tergantung juga dari visi dan misi yang ingin dicapai. Saya sendiri di Grade 1 itu jika siswa sama sekali belum bisa main gitar, jadi arahannya adalah bagaimana bisa memainkan gitar, walaupun itu lagu yang sederhana. Di Grade 2 pengembangan pada permainan melody. Di grade 3 mulai bermain improvisasi, grade 4 permainan solo sederhana, grade 5 penciptaan lagu, melody dan solo play.
Jadi buat kamu yang agak bingung, saya sebenarnya sudah di grade berapa ya? gampangnya, kalau sudah bisa sedikit-sedikit, ritem atau genjreng-genjreng yah setidaknya kamu bukan di grade 1, minimal di grade 2.
mas saya boleh cerita sedikit kan? :v , saya bisa genjreng gitar karna dulu waktu masih kelas 1 SD, ada temen" paman maen gitar trus minta diajarin, waktu itu cuma diajarin kunci Am n Em, karna ada lagu peterpan yg emang cuma pake kunci itu.
BalasHapusnah setelah itu karna tertarik akhirnya beli buku yang ada kunci gitarnya trus belajar sendiri deh kunci-kunci yang laen.
mgkin bisa disebut tahap mengenal kunci gitar
setelah hafal kunci-kunci dasar, kemudian belajar genjreng.
akirnya bisa deh,,
singkatnya waktu SMA
masih belum puas juga karna denger slash maen melodi, seperti hammer on bending slide sweeping dan sebagainya. akhirnya pnya tekad untuk bisa melodi, akhirnya nyari tab gitarnya
waktu itu lagi ngebom "suwit cail o main (sweet child o mine)
belajar deh melodinya
walaupun gak lancar semua.
Nah sekarang, terkadang saya membaca artikel tentang gitar, seperti blog ini. kadang bingung kalau ada yang menyebutkan tentang improvsasi, maen minor, kunci G7 maen melodinya di kunci ini itu.
mungkin bagi mereka yang les privat gak asing dengan kalimat tersebut.
nah solusinya menurut mas gimana dengan orang-orang seperti saya, tentunya saya bukan satu-satunya.
karna jujur aja saya kalau disuruh improv enggak bisa,, tp kalau disuruh maenin melodi gitar ini itu ya masih bisa nyari (tp lagunya orang), misalnya saya dengerin gitar melodi fade to black - metalica, trus tertarik, nyari nadanya, kalau ada yang sulit nyari tab di internet trus belajar, nah akhirnya bisa juga.
kalo menurut mas, saya termasuk di grade apa?
apakah grade copycat >.< ?
halo mas sin
BalasHapuskalo sudah bisa main melody biasanya antara grade 2 atau 3. Atau mudahnya itu digrade intermediate. Tapi kategori grade juga tidak hanya dilihat dari bisa main melody atau tidak, namun dilihat juga penguasaan akord, dan kemampuan arpeggio dan pickingnya.
semoga bisa membantu
Grading cuma berlaku di musik klasik aja. Klw sekarang udh jaman musik kontemporer(modern) memiliki lebih banyak kbebasan dr pada era klasik, jadi di era ini permainan yg jelek menurut orang2 (musik) klasik belum tentu bisa dibilang jelek. Karena era musik kontemporer/modern ini menjunjung tinggi kebebasan berekspresi.
BalasHapusJadi tolak ukur permainan di era modern ini yaitu wawasan scale dan manual harmoni
Halo mas Rayhan, terimakasih masukan. Saya hanya ingin menambahkan, bahwa bahasan di atas ada yg ditekankan pada proses belajar. Kalau bahasan grade di musik kontemporer sebenarnya banyak, seperti Trinity juga menggunakan sistem grade.
HapusAtau gampangnya kuliah musik secara tidak langsung menggunakan sistem grade, materi kuliah semester 1, 2 dan seterusnya.
Saya setuju bahwa permaianan di jenis musik tertentu terkadang tidak bisa dibandingkan karena pendekatannya berbeda.
Tambahan juga, bukan berarti musik klasik tidak menjunjung kebebasan berekspresi, wawasan di musik klasik itu sendiri bisa mencakup musik kontemporer.
Semoga bisa menambah pemahaman.
Terimakasih
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus