Langsung ke konten utama

Cara Menghindari Cedera Ketika Bermain Gitar


Apa bisa cedera gara-gara main gitar? Awalnya saya berpikir mana bisa cedera gara-gara main gitar! Sampai pada titik saya sendiri yang mengalaminya. Tidak hanya saya, teman saya yang juga gitaris juga pernah mengalaminya.

Dari pengalaman itu tentu saja saya berpikir jangan sampai hal ini terulang kembali. Pada saat itu,  untung saja cedera yang saya alami tidak terlalu parah. Otot tangan kiri saya sakit, terutama ketika jari-jarinya menekan senar, padahal jika digunakan untuk aktivitas lain tidak terasa sakit.

Jadi memang terasa otot yang cedera itu dikarenakan bermain gitar. Kondisi waktu itu berlangsung sekitar seminggu dan terjadi beberapa bulan sebelum saya maju ujian ABRSM grade 8. 

Saat itu saya tidak ke dokter, jadi hanya terapi dengan mengoleskan sejenis balsem ke tangan yang sakit, sehari hingga 3x. Dan akhirnya sakitnya bisa hilang. Namun tentu saja tiap orang yang cedera (otot) bisa terapi yang berbeda-beda, karena hingga saat ini sesekali tangan kiri saya sering merasa agak sakit. Bedanya ketika mulai sedikit sakit saya tau harus mengurangi intensitas bermain gitar sehingga kejadian sebelumnya tidak terulang.

Jadi untuk menghindari cedera ini berdasar hanya dari apa yang saya rasakan, bisa jadi gitaris lain memiliki cara-cara yang lain.

Apa yang terjadi saat itu, sehingga saya bisa cedera. Pada saat itu porsi latihan saya fokus untuk ujian gitar. Dimana ujian gitar (praktek) melatih repertoar grade 8 dan tentu saja teknik-tekniknya. Kala itu posisi saya yang harus berangkat bekerja dari pagi sekali dan pulang sangat sore berakibat jam latihan saya yang tidak terlalu banyak.

Waktu latihan saya adalah pagi hari sekali sebelum berangkat bekerja, dimana waktunya antara 30 menit hingga maks 60 menit, dan tentu saja after works dengan durasi yang hampir sama.

Karena waktu latihan yang tidak terlalu banyak tadi sehingga setiap saya mengambil gitar untuk latihan saya langsung memainkan materi-materi ujian tadi yang mana materinya cukup banyak sehingga saya mengurangi waktu untuk sesi pemanasan. Dengan materi-materi tersebut cukup sulit (karena masuk kategori grade advance) otot jari dan tangan otomatis digunakan lebih intens dan terjadi cedera. Yang terjadi adalah saya kurang pemanasan, karena otot-otot saya belum sepenuhnya siap untuk memainkan hal-hal tadi.

Apakah saya melakukan pemanasan setiap bermain gitar? iya, hanya saja kurang. Kamu bisa bayangkan seorang pemain bola yang akan memulai satu musim yang panjang (sekitar 9-10) bulan perlu menaikkan kebugarannya terlebih dahulu. Melatih kebugarannya bisa 1 bulan. Dimana untuk menghadapi tiap pertandingan mereka juga ada latihan kecil-kecil, dan tidak selalu latihan tanding. Ini juga bisa disebut dengan pemanasan.

Pemanasan bisa dibilang persiapan awal. Ketika persiapan awal saja sudah tidak siap maka hasilnya tidak maksimal. Itulah yang terjadi dengan saya. Otot saya belum siap untuk langsung memainkan teknik di repertoar sehingga jari-jari masih kaku namun tetap dipaksa, yang pada akhirnya otot menjadi sakit.

Cara menghindari cedera dengan sederhana adalah dengan pemanasan. Pemasanan sebelum bermain gitar bisa beraneka macam, tergantung dari waktu yang disiapkan dan di skill yang ingin dicapai. 

Walaupun baiknya pemanasan dilakukan tiap hari atau setiap awal aktiviatas sebelum bermain gitar. Pemanasan bisa bisa diartikan bermain dengan lambat sehingga jari-jari sedikit terbiasa dari posisi kaku hingga menjadi rileks. 

Bagaimana taunya jari-jari kita terasa rileks? sederhananya kita harus lebih memerhatikan bagaimana pergerakan jari-jari kita. Hanya diri sendirilah yang bisa merasakan apakah jari-jarinya masih terasa kaku. Kalau diambil sederhananya, kamu bisa lakukan pemanasan 5-10 menit, untuk beginner mungkin tidak harus sampai 10 menit dan cukup hanya beberapa menit saja.

Apa yang dilakukan ketika pemanasan? Karena banyak sekali apa yang harus dilakukan dan ini disesuiakan dengan tingkat skill masing-masing gitaris maka apa saja yang kamu ketahui (skill gitar) saat ini mainkanlah dengan tempo yang lambat bisa 100% atau 50% lebih lambat.

Hal lain agar terhindar dari cedera bermain gitar tentu saja harus menyadari ketika tangan yang sakit karena lelah atau sakit di otot dan ketika itu terjadi harus berhenti, jangan dipaksakan. Yang sering terjadi adalah kita terlalu asik bermain gitar sehingga lupa bahwa ototnya butuh istirahat.

Itulah hal-hal yang perlu kamu tau sehingga bisa menghindari cedera karena bermain gitar.

Semoga bermanfaat.


Cek, gimana latihan gitar dengan sistematis tanpa trial dan error lagi, klik disini



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d