Langsung ke konten utama

Mengenal Bad Habit Dalam Latihan Gitar

Bad habit adalah salah satu sandungan ketika seseorang ingin mengembangkan permainan gitarnya ke teknik yang lebih advance. Apa maksudnya dengan bad habit?

Bad habit terbentuk dari kebiasaan kita bermain gitar. Dengan memainkan teknik tertentu sehingga membentuk gerakan yang direkam oleh otot, atau bahasa lainnya adalah muscle memory, namun kebiasaan ini ternyata memperlambat atau mengganggu permainan gitar.

Sebelumnya kita harus membayangkan bagaimana otot-otot dalam tubuh kita ini digunakan. Sejak kita bayi kita sudah melatih otot-otot kita, sehingga kita bisa melakukan aktivitas seperti sekarang. Aktivitas sederhana dari menggerakan tangan, kaki, kepala dan anggota tubuh lainnya.

Lalu gerakan-gerakan yang sederhana ini kita gunakan untuk melakukan aktivitas harian seperti berjalan, berlari, memegang sesuatu dan lain sebagianya. Hingga kita bertambah usianya apa yang sudah menjadi aktivitas harian tadi akan membentuk bagaimana kita bergerak atau menrespon sesuatu.  Sperti cara berjalan, memegang sesuatu, bergerak, menangkap sesuatu dan banyak hal lainnya. Dari semua ini aktivitas kita dilakukan dengan muscle memory.

Muscle memory terbentuk karena kebiasaan kita. Hal yang paling umum kita lihat adalah postur tubuh. Saya memperhatikan anak saya yang masih bayi atau anak kecil umumnya memiliki postur badan yang baik, tegak sempurna. Namun seiring berjalannya waktu banyak dari kita yang mendadak jadi bungkuk. Ketika awalnya tidak bungkuk dan menjadi bungkuk ini bisa juga dikatakan sebagai bad habit. Karena sebenarnya postur badan yang baik banyak berdampak hal yang baik pada tubuh.

Hal yang paling mudah terasa karena bungkuk adalah nyeri punggung. Pastinya saya tidak akan membahas tentang bungkuk. Walaupun begitu, postur juga bagian dari teknik bermain gitar.

Sebagian orang yang belajar gitar secara otodidak secara tidak langsung menumpuk bad habit, dan ini terjadi tanpa sadar tentunya. Hal ini juga yang pernah terjadi pada saya. Beberapa teknik bermain gitar saya harus saya ubah sehingga skill saya bisa berkembang menjadi lebih baik. 

Seperti cara memegang pick atau cara memetik senar, memposisikan jari-jari, posisi duduk dan banyak lainnya. Hal-hal ini yang terkadang susah didapat dan ketika belajar otodidak. Sayapun mulai berkembang secara teknik dan permainan ketika guru saya menunjukkan beberapa bad habit yang saya punya, sehingga ketika kursus kita berusaha untuk menghilangkan dan memasukkan habit baru.

Contoh paling sering ditemui adalah untuk pemula sering kali kesulitan menggerakan jari kelingking, dan merasa jari kelingking hanya bagian kecil dari bermain gitar (setidaknya saat itu). Maka banyak dari pemula sedikit "malas" menggeraknya jari kelingking ini, sehingga jari kelingking menjadi tidak terlatih.

Sedangkan teknik yang lebih lanjut, jari kelingking ini bagian penuh dari teknik permainan gitar dan tidak bisa dipisahkan begitu saja dari permainan gitar. Catatan tambahan pengecualian untuk sebagain orang ya (orang yang cacat atau ada masalah pada otonya). 

Itu hanya satu dari sekian banyak teknik yang mempengaruhi teknik bermain gitar, belum lagi teknik lain, baik cara menekan, memetik, memegang neck dan posisi bermain, dan banyak hal-hal lain yang sangat erat kaitannya dengan bermain gitar. 

Hal-hal dimana seseorang bisa improve dalam permainan gitarnya tentu saja menghilangkan kebiasaan-kebiasaan lama yang mengakibatkan terhambatnya seseorang berkembang dalam permainan gitarnya.

Untuk mengetahui apakah kita tidak menimbun bad habit di perlukan seorang guru yang bisa menunjukan bagaimana teknik yang baik. Jika seseorang sudah terlanjur menimbun bad habit, tenang saja masih bisa untuk diperbaiki, hanya saja tentu membutuhkan waktu.

Semoga bermanfaat


Belajar gitar dengan cara yang benar, cek disini


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d