Langsung ke konten utama

Ketahui Jenis Bakatmu Bermain Gitar


Dari pengalaman saya tiap individu yang sedang belajar gitar khususnya membawa karakter yang berbeda. Karakter ini berdasar dari latar belakang dan kebiasaan tiap orang. Namun bakat sendiri bisa dipengaruhi hal tersebut dan ada yang memang sudah ada bakat sejak lahir. 

Sebagian orang dari ketika masih kanak-kanak ada yang sudah mengenal nada, namun ada juga yang mengenal nada karena dilatih. Sedangkan musik dan kemampuan bermain gitar tidak hanya belajar ilmu suara, namun juga keterampilan dia memetik senar-senar gitar (motorik). Sedangkan dalam proses belajarnya, saya pribadi juga sering menjelaskan secara teori sehingga pada prakteknya siswa tidak hanya sekedar meniru, namun juga paham berdasar teorinmya.

Bakat akan saya kategorikan (menurut pengalaman saya mengajar) dengan tidak berbakat, ada bakat, berbakat, dan sangat berbakat. Walaupun tidak bisa dipungkiri memiliki bakat di musik ini salah satu penunjang cepat tidaknya dalam proses belajar gitar.

Dari bakat itu sendiri ada beberapa elemen yang tidak bisa dipisahkan jika belajar gitar yaitu kecerdasaan dalam memahami, kemampuan motorik dan kemampuan aural (sense of hearing).

Ada beberapa orang yang mudah sekali dalam menirukan (motorik), namun susah sekali dalam pemahaman musiknya (teori). Pemahaman musik disini dibutuhkan dalam bermusik, Paling tidak jika kita ketemu dengan musisi lain sehingga punya bahasa yang sama. Ibarat orang bisa membaca sebuah kata atau kalimat, berati harus tahu juga kata atau kalimat tersebut tersusun oleh huruf apa aja dan arti dari kata tersebut.

Yang perlu diketahui untuk bisa bermain gitar tidak dibutuhkan bakat. Jadi dari kategori ini janganlah khawatir, karena dari pengalaman saya sebagai guru gitar, seseorang cukup mengikut jalur yang benar ketika belajar gitar untuk bisa bermain gitar, sama seperti belajar keilmuan lain.

Jika kita ingat ketika kita belajar di sekolah tidak semua anak memiliki nilai yang sama, ada juga yang nilainya lebih rendah dari yang lainnya. Mungkin anak yang satu sangat baik di matematika namun kurang baik di bahasa, atau sebaliknya atau bisa jadi dua-duanya baik atau dua-duanya kurang baik.

Begitu juga dengan musik, ada seseorang yang sangat baik secara motorik, sehingga dalam mencoba berbagai teknik gitar bisa dimainkan dengan sangat mudah. Sangat mudah untuk orang tipe seperti ini untuk meniru berbagai skill bermain gitar. Dan hal yang seperti ini yang paling terlihat dari seseorang apakah dia berbakat atau tidak.

Namun bermain gitar tidaklah cukup hanya dengan meniru, namun dibutuhkan pemahaman teori yang baik. Untuk sebagian orang hal ini terasa mudah, dan sebagian lainnya akan terkesan rumit. Di satu sisi sebagai player (gitaris) hal ini terkesan memang tidak terlalu diutamakan, karena kebutuhan dia hanyalah bisa bermain sebaik dan seindah mungkin. 

Berbeda ceritanya jika dia adalah seorang guru atau pengajar gitar seperti saya. Pemahaman teori menjadi penting sekali karena hal ini yang bisa menjadi jembatan sehingga akan lebih mudah membahasakan bahasa musik ke murid-murid gitarnya.

Hal lainnya adalah kemampuan aural. Yaitu kemampuan mengenal nada. Kemampuan ini yang menurut saya yang paling susah, karena suara tidak bisa dilihat dan dipegang. Sayangnya hal inilah yang kita pelajari di musik.

Sebuah lagu tentu saja mencakup ketiga elemen ini, jika seseorang dengan mudah menguasai ketiga elemen ini bisa dibilang dia sangat berbakat. Jika dari beberapa elemen tadi dia merasa kesulitan dan di elemen yang lain dia merasa mudah bisa dibilang dia ada bakat atau berbakat. Dan ketika seseoragn merasa tiap elemen itu dilatih dengan kerja keras dalam latihannya dan memebutuhkan waktu yang cukup lama (bisa dua kali hingga 4x dari orang yang berbakat) maka bisa dibilang dia tidak berbakat.

Namun yang saya pastikan lagi bahwa untuk bisa bermain gitar tidak membutuhkan bakat. Berbeda jika seseorang itu ingin menjadi seorang juara gitar, atau menjadi yang nomer 1, maka faktor bakat tadi cukup banyak mempengaruhi seseorang.

Dari ketiga elemen tadi menurut kamu, kamu jago dimana?

Semoga bermanfaat.


Merasa gak berbakat main gitar, tapi pengen bisa main gitar? cek disini



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d