Langsung ke konten utama

Cara Mengetahui Kapan Saatnya Ganti Akord Gitar

Bagaimana caranya agak mengetahui saat yang tepat untuk mengganti akord di lagu tertentu? Buat kamu yang sedang belajar gitar atau yang belum pernah belajar musik sebelumnya pastinya insting bukan jawabannya. Karena insting didapat dari pengalaman bermain. Semakin sering berlatih barulah insting itu akan terbentuk.

Kapan saat yang tepat mengganti akord di sebuah lagu secara teori di tentukan dari birama lagu terlebih dahulu. 4/4, 3/4, 2/4, 6/8, 7/8 adalah sebagian dari birama lagu yang biasa digunakan dalam sebuah lagu. Dari birama tersebut barulah bisa ditentukan satu ketuk dalam sebuah lagu.

Dalam hitungan atau ketukan tadi barulah kita bisa menentukan kapan ada perubahan Akord. Perubahan Akord bisa terjadi pada ketukan kuat (down Beat) atau pada ketukan lemah (off beat). Untuk mengetahui ketukan kuat dan lemah tadi tentu saja dibutuhkan pemahaman dasar tentang ritme.

Selanjutnya latihan scale atau tangga nada disini sangat berpengaruh. Umumnya seseorang yang belum pernah belajar musik bisa jadi dia buta nada yang artinya tidak bisa membedakan nada naik atau turun, tidak bisa membedakan nada satu dan nada lainnya. Hal ini bisa dilatih dengan berlatih dan memainkan scale atau tangga nada.

latihan scale atau tangga nada yang paling sederhana adalah seperti bernyanyi do re mi fa sol la si do. Kamu bisa mainnkan tangga nada ini di satu senar. Dimana latihan ini harus kamu latian harian untuk mendapatkan insting nada naik dan turun.

Jika kamu sudah mulai bisa merasakah perubahan nada, baik itu nadanya naik atau turun artinya insting tentang nada ini mulai terbentuk. Ketika insting perubahan nada ini sudah mulai terbetuk, umumnya seseorang akan mulai bisa merasakan ketika lagu ada perubahan akord. 

Dari situ barulah seseorang akan tau perubahan Akord tersebut pada ketukan berapa dan pada ketukan kuat atau lemah (baca: down / off beat). Itulah beberapa tips yang bis kamu pakai sebagai tambahan latihan kamu.

Pastinya semua latihan diatas itu saya sampaikan ke semua murid saya, baik yang belajar offline dan online. Untuk mendapatkan "insting" tersebut tidak semua murid mencapai di waktu yang sama, adapun saya menjelaskan beberapa trik untuk memudahkan teknik ini yang saya jelaskan di kelas gitar saya.

Semoga bermanfaat

Salam, Harwindho
Les dan kursus Gitar Online dan Offline, disini
Les Gitar Klasik, Akustik, Elektrik (melodi improvisasi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d