Langsung ke konten utama

Hal-hal Yang Paling Mempengaruhi Tone Gitar Elektrik


Menurut saya sebagai pengajar gitar dan juga pemain gitar, instrumen gitar adalah instrumen yang paling menarik. Yang menarik adalah bagaimana membuat suara gitar yang enak, atau bagaimana sebuah gitar menghasilkan tone yang enak.

Untuk postingan kali ini saya akan fokus membahas apa saja yang mempengaruhi tone (suara yang dihasilkan dari sebuah gitar elektrik). Ada faktor yang mempengaruhi tone gitar elektrik, yaitu faktor internal, dan faktor eksternal. Kita bahas faktor internal terlebih dahulu, yaitu yang berasal dari gitar itu sendiri


Pertama

Pick up gitar. Ada setidaknya ada 3 karakter utama pick up gitar. single coil, humbucker, dan soapbar. Penggunaan tiga jenis pick up gitar ini memiliki karakter suara yang berbeda yang otomatis menghasilkan tone yang berbeda. 

Single coil pick up menghasilkan suara yang lebih ringin dibanding dengan humbucker yang umumnya terdengar lebih fat. sedangkan soapbar secara garis besar menghasilkan suara ditengah-tengah antara single coil pick up dan humbucker pick up. 

Banyak dari gitaris menjadikan pemilihan pick up sebagai pembentuk utama tone di gitar, sehingga banyak yang memodif /mengganti pick up gitar bawaannya terutama di gitar-gitar seri entry level yang dirasa suara yang dihasilkan dari pick up gitar seri entry level kurang nendang.


Kedua

Bentuk dari gitar elektrik itu sendiri. Ini adalah yang paling terlihat, walaupun namanya elektrik, namun suara yang dihasilkan tidak murni dari komponen elektrikal saja. Bentuk bodi gitar sangat berpengaruh pada tone yang dihasilkan.

Perbandingan paling terasa adalah jika kamu melihat gitar stratocaster dan telecaster buatan fender. Keduanya menggunakan single coil pick up, kenyataannya suaranya yang dihasilkan dua gitar ini sangat berbeda.

Kasus lainnya di kubu merek Gibson dengan Les paul dan SG, bentuknya sangat berbeda. Kedua gitar ini menggunakan pick up humbucker yang sangat identic, namun tone dan suara yang dihasilkan sangat berbeda.


Ketiga

Jenis gitar elektrik. Jenis gitar elektrik terdiri dari 3 jenis. Solid gitar, hollow dan thinline (semi Hollow). Solid body gitar elektrik memiliki body gitar menggunakan body kayu yang utuh, dimana solid body gitar populer pertama adalah telecaster. Asal muasalnya tentu untuk menciptakan gitar yang bisa bersuara keras dan minim suara feedback.

Hollow gitar awalnya adalah gitar-gitar arctop yang umumnya dipakai oleh musisi jazz pada jaman itu yang diberi pick up. Sehingga suara yang dihasilkan memiliki suara lebih ke arah gitar akustik. Jenis gitar ini masih menghasilkan suara feedback.

Dan jenis yang ketiga adalah gitar semi hollow (thinline), umumnya ini adalah pengembangan gitar hollow yang masih menghasilkan feedback, dengan membuat body gitar lebih tipis (thinline), dan memberikan kayu utuh (strip) dibagian tengah body (center block) sehingga masalah feedback dapat diatasi. Gitar jenis ini masih memiliki rasa akustik seperti gitar hollow dan juaga sustain seperti gitar solid body. Gibson ES 335 adalah salah satu gitar yang cukup populer dengan jenis ini.


Keempat

Pemilihan material kayu yang digunakan. Kayu yang digunakan dalam pembuatan gitar bermacam-macam. Maple, mahogany, alder, ash, rosewood dan lain-lain selain memberikan tampilan yang berbeda juga pastinya membawa karakter suara yang berbeda (tone wood). Tone wood ini sangat penting. Tone wood juga dipengaruhi oleh usia kayu dan dan sebaik apa kayu di proses sebelum dipakai dalam pembuatan gitar.

Karena usia kayu yang berbeda memberikan kemampuan tone yang yang berbeda, artinya kayu yang lebih tua menghasilkan atau menggetarkan suara dengan lebih baik. Ambil contoh sederhana saja triplek (serpihan kayu) kamu ketuk, lalu bandingkan dengan kayu solid seperti meja sekolah atau bangku sekolah jaman dulu, suara dari kayu akan jauh lebih keras lantang dan gak kopong.

Kurang lebih seperti itu pengaruhnya kayu (tone wood) yang baik dan kurang baik. Di karenakan kualiatas kayu ini juga, harga gitar bervariasi. Gitar dengan harga lebih mahal logikanya menggunakan kayu yang lebih baik kualitasnya, bandingkan saja suara akustik gitar elekrik (tanpa colok ke ampli) gitar squeir dan fender dari range yangn paling murah ke range harga yang paling tinggi. Secara akustik akan terdengar perbedaannya.


Faktor yang berikutnya adalah faktor eksternal. Faktor yang mempengaruhi tone gitar elektrik yang bukan berasal dari gitar itu sendiri.

Pertama

Ampli yang digunakan. Ada beberapa macam ampli yang digunakan gitaris. Ampli tube atau ampli tabung yang satunya adalah ampli transistor. Umumnya ampli tabung memiliki harga yang lebih mahal, dipastikan penggunakan tube dan transistor banyak mempengaruhi tone gitar kamu.

Pilihan lain adalah penggunaan ampli combo dan ampli head cabinet. Ampli combo berarti ampli dan speaker menjadi satu box, sedangkan ampli cabinet artinya cabinet sebagai speaker dan bisa diganti-ganti atau bisa di mix dengan ampli lain dan begitu juga dengan sebaliknya.

Kedua

Efek gitar. Jelas mempengaruhi tone, walaupun ini eksternal, namun tidak bisa dipungkiri banyak gitaris yang menggunakan efek gitar, efek gitarpun bervariasi tergantung suara apa yang ingin dicapai oleh sang gitaris. Macam efek gitar antara lain overdrive, distorsi, chorus, tremolo, reverb, delay dan variasi lainnya.

Ketiga

Kabel gitar, sepele namun penting. saking sepelenya sering terlupakan, penggunaan kabel yang baik tentu bisa menghantarkan suara dengan lebih maksimal.

Keempat

Pick gitar. Material pick gitar bermacam-macam. Kontak antara pick ke senar menghasilkan suara tersendiri. Kamu bisa bandingkan  dan coba sendiri dengan membeli beberapa jenis pick yang berbeda material dan berbeda ukuran, dijamin tone dari gitar kamu pasti akan berbeda juga.

Kelima

Jari kamu. Ini salah satu kunci dari gitaris. Gitar mahal belum tentu bersuara bagus, ketika teknik gitarisnya tidak baik. Namun gitaris dengan teknik yang baik maka akan menghasilkan tone yang bagus bahkan di gitar murah sekalipun.

Jika kamu menemui ada hal lain yang bisa mempengaruhi tone pada gitar elektrik, bisa langsung beri komentar dibawah ya.


Semoga bermanfaat.

Mau Belajar gitar dimana aja, akpan aja dengan biaya murah, klik disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d