Langsung ke konten utama

Kapan Kita Diharuskan Menyeting Neck Gitar? Apakah harus rutin?

Postingan kali ini tidak akan panjang, namun Informasi tentang neck di dunia pergitaran ini mesti kamu tahu, terutama buat kamu yang baru pertama kali punya gitar. Hal itu adalah memastikan kondisi neck gitar kamu harus selalu stabil.

Maksudnya stabil adalah dimana kondisi neck kamu harus selalu lurus, tidak bengkok cembung, cekung atau bahkan muntir.

Itu adalah kondisi yang harus dihindari untuk gitar manapun. Baik gitar klasik, akustik, ataupun elektrik. Kondisi ini setidaknya memastikan gitarmu akan selalu tune, atau bahasa yang sering kita gunakana adalah stem.

Kondisi neck gitar yang tidak lurus juga mempengaruhi kenyaman bermain gitar. Kondisi neck yang tidak lurus (cembung ataupun cekung) bisa berakibat action neck yang terlalu tinggi atau terciptanya buzzing. Buzzing adalah kondisi ketika senar yang dipetik ternyata mengenai besi fret diposisi yang lebih tinggi sehingga mengakibatkan suara seperti "buzz". Buzzing sendiri bisa diposisi mana saja, bisa saja terjadi di pangkal, tengah atau ujung neck.

Kondisi ini tentu sangat tidak nyaman. Kondisi-kondisi tersebut sering kali terjadi, maka sangat disarankan untuk selalu mengecek kondisi neck.

Kondisi tadi dipengaruh beberapa hal. Beberapanya adalah ketika kita mengganti senar. Jika kita mengganti senar dengan ukuran yang berbeda tentu akan mempengaruhi kondisi neck.

Kondisi lain adalah cuaca. Sering kali perubahan cuaca yang ekstrim, misal dari panas sekali ke suhu yang dinginm atau sebaliknya. Berdasar pengalaman saya kondisi neck akan terpengaruh, besi fret pada neck gitar juga bisa mengalami perubahan, sehingga walaupun kita tidak mengganti senar namun mendadak neck gitar terjadi buzz.

Dengan keadaan ini bisa dibilang seting perlu dilakukan rutin buat kamu yang sering mencoba berganti-ganti senar dengan ukuran dan brand yang berbeda. Seting neck tentu pasti dibutuhkan jika kamu menemui kasus buzzing.

Pastikan kamu cek semua nada di semua posisi di neck gitar kamu, jika kamu menemukan buzing atau dirasa tidak nyaman ketika memainkan gitarmu pada nada-nada diposisi yang lebih tinggi bisa jadi gitarmu butuh di seting ulang.

Semoga bermanfaat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d