Langsung ke konten utama

Belajar Gitar Jangan Jadi Seperti Air Mengalir

Saya sering banget mendengarkan quote "hidup seperti air mengalir", namun ketika kita masukkan dalam kontek belajar gitar, apakah cocok?

Jika kita lihat air yang sifatnya bergerak dari tempat tinggi ke tempat rendah, dan air dapat mengisi ruang tentu saja sangat menarik.

Kita analogikan bisa banyak hal dalam belajar gitar, contoh saja misal air dari pegunungan yang mengalir dari bukit turun terus hingga ke sungai, dari sungai terus mengalir hingga ke laut sebagai proses belajar gitar. Dimana air mengalir dari posisi yang tinggi (awal mula kita belajar gitar) sampai pada satu titik tujuan yaitu laut tadi (tujuan bermain gitar).

Prosesnya tentu sangat panjang. Kamu bisa bayangkan, si air dalam perjalanannya menuju laut tentu bukanlah semudah itu, tidak semua air dengan mudah mengalir dari bukit ke laut. Bisa dibayangkan medan yang dilalui oleh air tersebut.

Bisa jadi air tidak langsung mengalir, bisa jadi masuk dalam penampungan dan diolah menjadi air mineral dan kita minum. Atau air tadi menjadi banjir dan numpang dulu di rumah penduduk sampai banjirnya surut, ada sebagian ikut surut ada juga yang ngecembeng.

Menjadi air sepertinya tidak punya pilihan karena sifatnya yang seperti dijelaskan diatas. Analoginya ketika kamu belajar gitar tentu saja tidak selalu lempeng, misal saja di satu titik kamu mengalami kebosanan sehingga tidak lanjut latihan, dan kamu merasa dititik aman (ditampung) padahal kamu tahu kamu belumlah mencapai tujuan.

Namun bagi saya janganlah belajar gitar hanya seperti air yang tidak punya pilihan karena sifatnya itu. Belajar gitar itu harus pintar, bisa memilih, kapan waktu yang tepat untuk latihan, kapan waktu yang tepat untuk istirahat dari latiham. Memilih mempelajari apa dulu, teknik yang mana dan lagu yang mana.

Salah satunya adalah memilih guru gitar, sehingga kamu tidak terombang-ambing tidak jelas seperti air. Guru gitar kamu yang akan menunjukkan arah yang benar sesuai tujuan kamu belajar gitar. Namun kuncinya adalah sabar, karena sekalipun kamu punya gitar terbaik, tidak akan membuat kamu jago bermain gitar dalam satu malam.

Jadi untuk mendapatkan tujuan bermain gitar, kita bisa meniru sifat air tadi, apapun yang terjadi akan terus dari tinggi ke rendah, namun karena kita punya pillihan, maka jangan belajar gitar dengan hantam kiri dan kanan, ikuti saja orang-orang yang sudah berhasil dengan baik bermain gitar, bisa dengan mengambil kursus gitar terdekat kamu atau mengambil kursus gitar online jika dirasa kamu merasa agak susah mendapatkan jadwal untuk belajar gitar di kursusan.

Cek, kursus gitar online yang tepat buat kamu, disini


Semoga bermanfaat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d