Langsung ke konten utama

3 Faktor Utama Memilih Gitar Yang Nyaman Buatmu

Buat kamu yang pemula, atau buat kamu yang sudah bisa bermain gitar, kita tahu banyak sekali gitar yang ada di pasaran, dari yang harga gitar yang dibawah sejuta hingga yang puluhan juta rupiah. Tapi gitar mana yang nyaman buatmu?

Untuk mencari gitar yang nyaman ini gampang-gampang susah. Dikarenakan preferensi tiap gitaris yang berbeda. Gitar yang mahal belum tentu menjadi gitar paling nyaman dan gitar paling murah juga bukan berarti gitar yang tidak nyaman.

Apa yang membuat gitar itu nyaman? maksud dari nyaman disini patokannya bukan sebagus apa tone yang dihasilkan dari gitar. Tapi bagaimana gitar itu dimainkan, mudah dimainkan dan bisa dimainkan dalam waktu lama tanpa terasa lelah di jari atau bagian badan lainnya.

Kenyaman dari gitar bisa dilihat dari 3 hal berikut yaitu action, profile neck dan kontur/bentuk bodi, dengan catatan perbandingan adalah gitar klasik dengan gitar klasik, gitar akustik dengan gitar akustik, gitar elektrik dengan gitar elektrik.


Baik, yang pertama adalah action gitar, seperti yang sudah saya jabarkan lebih detail pada postingan sebelumnya tentang action gitar (Buat yang belum baca, bisa klik disini). Sederhananya action pada gitar adalah jarak antara senar gitar ke fret gitar yang umumnya kita ukur di posisi fret 12.

Jarak/action gitar salah satu yang pertama kita perhatikan, karena tentu saja ketika kita berbaik gitar, jari-jari inilah yang menekan senar di fretboard. Ketika actionnya terlalu tinggi maka senar akan terasa lebih berat jika ditekan. 

Bagi kebanyakan orang setingan yang nyaman adalah yang rendah atau sederhananya ketika senar ditekan tidak menimbulkan rasa sakit dan jika gitar dipakai dalam waktu yang lama tidak mengakitbakan jari menjadi mudah lelah.

Pertimbangan kedua adalah profil neck. Profile neck secara singkat adalah bentuk dari neck itu sendiri, bentuk dari profil neck bermacam-macam. Ada profil neck yang berbentuk seperti huruf C, D, U, dan V. Tiap brand gitar dan seri gitar biasanya memiliki neck profile yang berbeda, selain neck profile tersebut, ketebalan dari neck itu sendiri, diukur dari ketebalan pada fret 1 hingga fret 12.


Profile neck juga dilihat dari ukuran/lebar neck di fret 1 hingga fret 12. Perbandingan untuk giitar klasik memiliki lebar di bagian nut antara 50 hingga 52 mm, ada beberapa kasus lebar nut bisa lebih kecil atau lebih besar sekitar 1-2 mm.

Sedangkan ukuran nut pada neck gitar akustik cukup bervariasi dari ukuran 42 hingga 47 mm, utuk gitar dengan type strummer akan lebih nyaaman di ukuran 42mm, dan jika permainan lebih banyak untuk fingerpicking ukuran nut di 44mm keatas dirasa memberikan ruang lebih pada jadi untuk memetik.

Untuk gitar listrik, umumnya ukuran nut di 42-43mm, seperti yang sering kita temui di gitar-gitar fender yang lebih banyak menggunakan ukuran nut 42mm dibandingkan dengan seri-seri gitar gibson yang menggunakan nut ukuran 43mm.

Pastikan jika kamu membeli gitar ini hal yang harus diperhatikan, dikarenakan akan sangat merepotkan jika sebuah gitar ingin diubah bentuknya profilnya, otomatis akan keluar biaya lagi. Berbeda dengan action yang umumnya masih bisa diubah/diseting dengan cukup mudah.

Yang ketiga adalah kontur body dan bentuk body gitar itu sendiri. Untuk gitar klasik umumnya memiliki bentuk dan ukuran yang tidak jau berbeda antara merek satu dan lainnya., berbeda dengan gitar akustik dan elektrik. Bentuk dari gitar akustik cukup bervariasi, dari yang berbentuk OM (orkestra), Jumbo, dreadnought, parlor. Begitu juga dengan bentuk gitar akustik yang menggunakan cutway atau tanpa cutway.


Sedangkan gitar elektrik juga banyak pilihan, bentuk yang berbeda-beda. Gitar elektrik solid body umumnya lebih kecil (compact) dibanding gitar akustik namun juga lebih berat, dibanding dengan gitar hollow body dimana memiliki ukuran body yang hampir sama dengan gitar akustik, namun terkadang beratnya lebih ringan dibandingkan dengan gitar akustik.

Gitar elektrik juga memiliki bentuk yang lebih banyak variasi. Contoh saja kita lihat gitar fender telecaster, dimana dari bentuknya lebih kaku di tiap ujung sisinya dibanding gitar stratocaster yang membulat ditiap sisinya, dan masih banyak pertimbangan lain dari bentuk-bentuk gitar elektrik ini.

Semoga bermanfaat.


Kursus Gitar Online kapanpun dimanapun dengan biaya hemat, Klik disini




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d