Langsung ke konten utama

Bagaimana Mengukur Tingkat Kesulitan Lagu yang Sesuai Dengan Skill Kamu

Ratusan atau mungkin ribuan lagu telah di rilis oleh musisi di seluruh dunia. Kamu tentu menjadi bersemangat ketika kamu bisa memainkan lagu-lagu terpopuler pada saat ini. Akhirnya kamu mengulik lagu-lagu yang ingin kamu mainkan tadi.

Namun kamu tidak yakin, apakah lagu tersebut akan sesuai dengan skill kamu saat ini. Bagaimana caranya kita tahu lagu tersebut sesuai dengan skill kamu saat ini?

Cara mudah yang pertama adalah, cek tempo lagunya. Tempo lagu yang cepat otomatis akan lebih susah dimainkan dibandingkan dengan lagu bertempo lambat. Jika kamu baru banget belajar gitar, maka coba memainkan lagu-lagu bertempo lambat terlebih dahulu, atau lagu-lagu dengan style ballad.

Yang kedua adalah cek akord-akord yang dimainkan. Untuk mengecek akord lagu-lagu di gitar saat ini sudah sangat mudah. Kamu tinggal search di mesin pencari google, judul lagu penyanyi/band/komposer kamu tambahkan kata "chord".

Berhubung akord-akord yang tersedia gratis di google ini juga berasal dari orang-orang seperti kita, maksudnya tidak resmi dari musisinya, makanya terkadang akord-akordnya tidak selalu tepat 100%. Ini tidak jadi masalah, setidaknya dari akord-akord ini bisa jadi gambaran akord-akord yang akan digunakan.

Jika akord-akord tadi semuanya tidak ada masalah maka kamu lanjut ke step berikutnya yaitu iramanya. Kalau dimainkan dalam iringan gitar, petikannya atau strummingnya, apakah kamu bisa menebak kasar seperti apa irama utamnya.

Jika ketiga elemen tadi sudah kamu dapat maka yang tertinggal adalah melatihnya. Untuk melatihnya biasanya kita bisa ukur dengan waktu, bisa dalam hitungan jam atau hari. Bisa jadi satu lagu dimainkan dalam waktu hanya 3 hari, dimana satu harinya dia berlatih 2-3 jam per sesi.

Secara umum, satu lagu yang sesuai dengan skill kemampuan adalah 1 hingga 3 minggu (berdasar pengalam mengajar saya). Dengan latihan ringan antara 30 menit hingga 60 menit tiap sesi latihan. Apakah sampai disitu? tidak juga, kadang satu lagu butuh dipoles, agar interpretasi lagu menjadi lebih ciamik, lebih lancar dan lebih enak didengar.

Memoles ini yang kadang tidak bisa diukur. Bisa dalam hitungan minggu, bahkan hingga hitungan bulan.

Jika sebuah lagu dapat kamu mainkan hanya dalam hitungan 1 hari saja, artinya skill kamu lebih dari kebutuhan lagu tersebut. Jika satu lagu lebih dari 1-2 bulan hanya untuk memainkannya, belum dengan interpretasinya bisa dibilang lagu tersebut membutuh skill diatas dari skillmu saat ini.

Jadi baiknya seperti apa? Bermain gitar itu untuk refresing jugakan, untuk menyenangkan diri sendiri (khususnya), buat yang pemula banget belajar gitar, angka tadi sebuah kewajaran. Namun ketika kamu sudah mencapai titik memainkan lagu tertentu hanya cukup 1-2 hari saja bisa dibilang kamu tidak lagu beginner.

Namun jika kamu ingin selalu meningkatkan permainan gitar kamu kamu, maka pilihan lagu yang lebih sulit adalah salah satu langkah yang baik, namun tentu ada batasan, artinya walaupun satu lagu sangat lama untuk menguasainya jangan melupakan memainkan lagu-lagu yang sederhana untuk penghilang stress. :)


Semoga Bermanfaat

Les gitar yang gak ribet dan gak nyasar nyasar, klik disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d