Langsung ke konten utama

Apa itu Action Gitar?

Sebagai gitaris, action ini menjadi salah satu tolak ukur kenyamanan sebuah gitar. Tiap gitar biasanya memiliki setting action gitar yang berbeda-beda. Umumnya gitar yang dijual di toko musik tidaklah selalu memiliki action yang sama. Kecuali sebuah gitar dengan merk dan seri yang sama bbarulah actionnya sama.

Jadi apa itu action gitar. Action pada gitar adalah sebuah jarak antara senar dan besi fret, biasanya kita ukur pada posisi fret 12, tinggi/jarak action pada gitar biasanya akan disesuikan dengan gitar itu sendiri, apakah gitar klasik, akustik atau elektrik.

Action gitar juga berpengaruh pada profil fretboard. Fretboard adalah adalah kayu tempat memasang besi-besi fret. (ingin tahu lebih jauh tentang fretboard bisa baca postingan tentang fretboard disini).

Profil fretboard pada gitar yang berbeda-beda sangat menentukan seberapa rendah maksimum sebuah action. Pada dasarnya ketika sebuah gitar dengan profil datar (baca: flat), ini memungkinkan action di buat sangat rendah.

Tinggi rendahnya action bisa berpengaruh pada bagaimana cara kita memainkan instrumen gitar itu sendiri. action yang sangat rendah (kadang kita bilang setingannya ceper) belum tentu yang paling baik, dan belum tentu juga setingan ceper akan cocok untuk semua orang.

Ada beberapa gitaris yang menginginkan setingan action yang rendah, ada juga yang menyukai setingan action medium. Pada umumnya gitaris tidak menyukai setingan action yang terlalu tinggi, karena umumnya membuat gitar menjadi tidak nyaman atau sakit ketika dimainkan.

Jadi setingan yang seberapa yang dianggap tidak nyaman? Menurut pengalaman saya pribadi semua tergantung jenis gitarnya.


Misal untuk gitar klasik, setidaknya seting action pada jarak 4mm adalah jarak maksimal, terutama jika gitar di tuning standar (440hz). Jadi setidaknya setting minumam action di gitar klasik adalah 4mm artinya jika lebih rendah juga tidak mengapa, tapi saya pribadi settingan terbaik baut saya adalah diantara 3 sampai 3,5 mm. Jika Setingan dibawah itu saya merasa aneh saja, walaupun ada beberapa gitar tetap prefer setingan dibawah 3mm.

Sedangkan untuk gitar akustik sebenarnya kurang lebih sama. Hanya saja penggunaan senar yang berbeda dengan gitar klasik yang menggunakan nylon, senar gitar akustik umumnya terbuat dari baja, sehingga lebih terasa tajam dan keras di tangan. Seting action di 4mm menurut saya agak melelahkan terutama jika saya menggunakan senar satu ukuran 0.11. Untuk setingan gitar yang medium action seperti ini saya biasa mengganti ukuran senar gitar ke 0.10, menurut saya ini setingan yang nyaman, walaupun untuk gitar akustik seting action yang lebih rendah otomatis lebih nyaman, jadi jika memungkinkan setingan untuk gitar akustik serendah mungkin, disesuaikan dengan profil dari fretboard itu sendiri.

Sedangkan untuk gitar elektrik menggunakan patokan yang hampir sama dengan gitar akustik. Umumnya gitar elektrik seperti fender dan gibson memiliki profile fretboard yang kurang lebih sama. Artinya bisa dibuat ceper namun jika dibandingkan dengan beberapa gitar ibanez dengan profil fretboard yang lebih rata, umumnya gitar ibanez bisa dibuat sangat ceper.

Untuk kamu yang pemula sangat disarankan untuk menseting action gitar kamu, rekomendasi dari saya adalah 3.5mm. menurut saya ini sweet spot, seting yang medium cenderung rendah baik untuk pemula, selain melatih kekuatan jari juga otomatis baik untuk melatih teknik.

Jika kamu lebih menyenangi permainan speed dan ringan tentu saja dengan senseting action gitar kamu lebih rendah dari 3.5mm tersebut. Buat kamu yang membeli gitar pertama kalinya ini menjadiakn sebuah pertimbangan, karena umunya gitar untuk pemula masih harus di setting ulang, namun ada beberapa merk dan seri gitar yang sudah nyaman dari awalnya.


Semoga bermanfaat


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d