Langsung ke konten utama

Mengenal Lebih Jauh Fretboard Gitar

Buat kamu yang baru belajar gitar mungkin ada yang belum tau apa itu fretboard. Fretboard adalah bagian dari neck tempat dimana dipasangkan besi-besi fret, sehingga neck akan memiliki kolom-kolom berguna untuk memudahkan pemain/gitaris untuk menentukan nada-nada di gitar.

Fretboard pada gitar tentu bervariasi. Bisa kita bagi berdasar pada jenis kayu yang dipakai dan yang kedua berdasar profilnya (bentuk).

Untuk material yang digunakan untuk fretboard saat ini cukup bervariasi. Ini tergantung konstruksi yang digunakan pada gitar tersebut. Contoh kita lihat pada gitar telecaster, ada dua jenis. Neck yang pertama hanya menggunakan full maple (one piece), ada juga fretboard dengan menambahkan kayu lain seperti rosewood. 

Pada neck yang menggunakan kayu maple one piece, fret akan langsung dipasang pada neck maplenya.  Sedangkan neck yang menggunakan kayu strip rosewood untuk fretboardnya besi fret akan ditanamkan pada kayu fretboard (rosewood)


Pilihan material/kayu untuk fretboard otomatis memberikan nuansa tone yang berbeda. Pilihan material fretboard yang sering dipakai adalah rosewood, ebony. Namun kayu rosewood dan ebony semakin langka sehingga produsen gitar menggunakan pilihan kayu lain seperti Indian laurel.

Penggunakan fretboard juga membantu kekuatan neck gitar lebih stabil. Namun bukan berarti penggunakan neck one piece kualitasnya lebih buruk dibanding dengan penggunakan neck dengan fretboard rosewood/ebony. 

Jika melihat kualitas gitar-gitar fender tahun 50an dengan konstruksi maple neck one piece artinya fender percaya kualitas kayu maple ini lebih baik dari pada penggunaan neck dengan tambahan kayu rosewood seperti gitar pada umumnya. 

Yang kedua adalah profil dari fretboard. Sekilas profile dari fretboard tampak sama, namun kenyataannya adalah tidak. Yang paling terlihat adalah fretboard pada gitar klasik itu datar (lurus), sedangkan profil pada gitar akustik dan elektrik umumnya agak cembung.

Untuk profil yang cembung ini juga ada variasinya, karena kecembungan profil neck tiap-tiap gitar juga tidak selalu sama, ada yang 7 derajat, 9 atau 12 derajat. Ini secara tidak langsung berpengaruh pada setting gitar dan penggunakan gitar secara umum.

Jika neck memiliki profile 7.25 derajat maka fretboardnya akan lebih cembung jika dibandingkan dengan fretboard yang memiliki 9 derajat atau 12 derajat, makin besar derajatnya makan profile fretboard akan makin rata.

Pemilihan profil neck pada gitar klasik yang rata ini karena umumnya gitar klasik banyak memiankan teknik scale dan arpeggio dibanding block chord (Baca: barre chord/ akord palang). Sedangkan di gitar akustik biasa menggunakan fretboard yang lebih cembung untuk mengakomodir permainan akord-akord.

Begitu juga dengan gitar elektrik, tidak semua gitar elektrik menggunakan profile yang sama ada yang cembung sekali ada yang sedikit datar ini dikarenakan desainnya dari gitar elektrik tersebut memang kadang secara spesifik diperuntukkan lebih ke arah yang berbeda-beda. Secara umum gitar elektrik menggunakan radius fretboard 9.5 derajat agar para gitaris bisa memainkan dua teknik tadi dengan lebih mudah.

Semoga bermanfaat.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d