Langsung ke konten utama

Apa Itu Etude? Kenapa Kamu Tetap Sebaiknya berlatih Etude

Etude! Mungkin sebagian dari kalian yang sedang belajar gitar klasik pernah menemui sebuah judul (lagu) etude, biasanya akan diikuti dengan penomoran, misal Etude no 1.

Jadi apa itu etude? Etude adalah study atau lesson atau pembelajaran. Biasanya para komposer menulis etude dengan maksud menjadikan sebuah latihan teknik tertentu dalam bentuk sebuah komposisi atau repertoar.

Contoh saja ketika kita berlatih teknik tangga nada C mayor. Kita mainkan dari do sampai do dan dimainkan bolak-balik. Lalu ada etude yang melatih tangga nada C mayor ini, maka komposer tadi membuat repertoar yang biasanya akan terdengar seperti lagu namun secara tidak langsung penjarian-penjarian di fretboard melatih nada-nada di tangga nada C mayor tersebut.


Bingung? Awalnya saya juga bingung, untuk memahaminya kadang kita butuh memainkan beberapa etude dari komposer yang berbeda. Sering kali ditemui etude tanpa keterangan yang jelas (terutama untuk murid yang pemula) etude ini membahas tentang apa.

Memainkan etude biasanya terkesan lebih kaku, kadang terdengar sangat teknikal namun banyak juga yang hampir terdenger tidak seperti lagu bahkan banyak juga yg terdengar seperti komposisi yang utuh dan bertema (bercerita)

Apakah memainkan etude lebih mudah dari pada repertoar yang bukan etude? tidak juga. Ini karenakan jenjang teknik bermain gitar yang cukup luas. Jadi tergantung teknik apa yang akan ingin dikembang oleh komposer.

Bisa jadi satu etude sangat mudah (untuk beginner) dan etude yang lain sangat sulit (tingkat mahir)

Kapan kita berlatih etude? Jika waktu latihan menjadi sebuah kendala buat kamu, memainkan etude bisa jadi salah satu jalan yang baik sekali untuk menjaga skill kamu. Ini dikarenakan etude kadang bisa mengimprove satu, dua hal atau lebih teknik tertentu dan masih terdengar layaknya repertoar pada umumnya.

Jika kamu punya waktu latihan lebih, tetap disarankan berlatih etude ini dikarenakan hal tadi dan menjadi tidak ada ruginya. 

Buat kamu yang beginner kamu bisa mencoba etude-etude dari Fernando Sor ataupun Giuliani. Sedangkan buat kamu yang diposisi intermediate saya merekomendasikan Carcassi 25 Etude dimana cakupannya cukup luas baik untuk teknik scale, arpeggio, shift posisi dan akord.

Di tingkat yang lebih tinggi bisa memainkan etude-etude dari Villa Lobos, dan sebagian juga bisa dari Leo Brouwer. Tentu saja etude-etude tadi tidak terbatas disitu, banyak juga bisa kita temui pada komposisi komposer modern seperti Andrew York. 

Pada akhirnya kita sendiri (atau guru, jika kamu pemula) yang akan memilih akan melatih atau mempertahankan dan mengembangkan teknik tertentu itu.

Semoga bermanfaat.


Harwindho S
Pengajar Gitar Klasik (ABRSM), akustik, elektrik, melodi improvisasi

Kursus Gitar Online Dimana aja dengan biaya murah klik disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d