Langsung ke konten utama

Jauhi Cara Belajar Gitar Seperti Ini

Sebagai intrumen yang digemari masyarakat, gitar menjadi pilihan yang sangat disukai karena banyak hal. Harga gitar yang cukup terjangkau bagi pemula dan portabilitas alias mudah dibawa.

Ditambah dengan banyaknya jenis musik yang bisa dimainkan dengan instrumen gitar sehingga instrumen ini menjadi daya tarik tersendiri buat orang-orang yang ingin belajar musik untuk pertama pertama kalinya. Ditambah ketersediaan intrumen gitar itu sendiri bisa untuk dewasa atau anak-anak.

Banyak dari kita belajar gitar dengan cara otodidak, dengan meniru teman atau di era sekarang tidak sedikit yang belajar gitar via youtube.

Umumnya mereka akan langsung belajar akord dengan cara menghafal bentuk-bentuk akord yang sering digunakan, akord-akord sederhana, dan memainkan lagu-lagu yang sederhana juga. Pastinya hal ini mengasyikan, ini juga yang terjadi pada saya dulu. Dimana saya belajar gitar lompat sini lompat situ tiru sini dan tiru situ :)

Sampai titik dimana kebutuhan bermusik saya menginginkan lebih. Seperti ketika saya lupa lagu-lagu yang pernah saya kulik dulu ternyata menjadi lupa akhirnya bikin males untuk main lagu yang sama lagi. Begitu juga dengan lagu-lagu baru yang sudah dimainkan, lagu lamapun menjadi lupa.

Nyatanya kendala ini tidak hanya pada saat saya bermain akord namun jika memainkan lagu dengan struktur yang lebih komplek, misal petikan dan melodi, atau kombinasi dari semuanya.

Akhirnya saya menyadari menghafal cara bermain gitar tidaklah cukup

Guru Jazz saya mengatakan, menghafal form (bentuk-bentuk) akord ini bisa membuatmu terhambat dalam berkembang. Setuju? iya banget.

Jadi buat kamu yang saat ini sedang belajar bermain gitar atau akan mengembangkan permainan gitarnya untuk lebih baik maka ada baiknya metodenya belajar gitarnya tidak hanya menghafal akord.

Kenapa?

Pengalaman saya, disaat saya mentok karena belajar gitar otodidak akhirnya saya mengambil kursus gitar dan berharap guru gitar saya mempunyai jawaban atas masalah saya. Pada saat lulus dari guru saya, banya hal yang membukawawasan saya tentu saja tentang bagaimana musik itu sebenarnya. Salah satunya ternyata akord gitar yang saya tau saat itu sangatlah basic, dan guru saya menunjukkan bawah akord itu jumlahnya bisa ratusan form (bentuk).

Karena hal inilah saya jadi tersadar bahwa menghafal saja tidak cukup. Menghafal tentu baik namun untuk konteks ini ternyata tidaklah cukup, bahkan kurang. Dan basic yang sebenarnya sudah ada di telinga dan di depan matapun tampak tidak terlihat.

Jadi apa yang kurang? Hal itu adalah nada. Banyak orang (terutama pemula) berfokus pada akord, namun tanpa disadari bahwa musik itu merupakah sekumpulan nada. Inilah inti sari dari musik, nada-nada tadi adalah dasarnya. Gitar hanyanya sebuah media penghasil nada, begitu juga dengan instrumen lain.

Yang membedakan satu lagu dan lagu lainnya adalah nadanya. Dari nada ini akan dikembangkan, salah satunya ke akord. Khususnya untuk instrumen gitar penguasaan nada di semua posisi sangatlah penting, karena ini akan membuka ke bagian-bagian lagi, akord/harmoni, voicing dan masih banyak lagi.

Jadi, menghafal adalah suatu metode yang baik, namun pahami nadanya maka kamu akan takjub akan hasilnya.


Semoga bermanfaat.


Harwindho

Pengajar Gitar Klasik (ABRSM), Akustik, Elektrik, Melodi Improvisasi, akord

Belajar Gitar dengan cara yang sederhana dan gak salah langkah? Klik disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Lick, Riff, Pattern?

Belajar musik sebenarnya mirip dengan bahasa Indonesia. Prinsip tentang pengenalan lick, riff dan pattern . Jika dalam bahasa Indonesia, Inggris atau bahasa apapun kita mengenal adanya huruf, begitu juga dengan musik, kita mengenal nada. Dari nada-nada yang tersusun ini bisa membentuk sesuatu yang dinamakan lick , riff dan pattern . Namun ketiganya berbeda. Dari identifikasi ketiganya dapat berfungsi dalam pengembangan permainan solo, melody, hingga pencipataan lagu. Pattern disebut juga dengan motif, jika didalam bahasa Indonesia/Inggris sebuah huruf yang terangkai bisa menjadi sebuah kata. Contoh kata "aku", sedangkan di musik, 2 atau 3 nada saja bisa menjadi sebuah motif atau pattern , semisal, do - mi - sol,  re - mi - do, atau mi - fa - sol - do. Ibarat kalimat pada bahasa Indonesia/Inggris, riff adalah kalimat di lagu, penggabungan dari 2 motif ( pattern ) atau lebih, biasanya riff terbentuk dari 1 hingga dua bar. Penciptaan riff ini sendiri biasanya penge

Membedakan Teknik Apoyando dan Tirando

2 teknik dasar pada permainan gitar klasik adalah apoyando dan tirando. Dua teknik ini menjadi acuan yang biasanya di latih pada berbagai scale. Namun ada beberapa hal yang saya cermati dari dua teknik ini. Pada sebuah piece kebanyakan para gitaris lebih banyak menggunakan teknik tirando dikarenakan notes yang di mainkan dalam satu ketukan lebih dari dua nada. Tapi sebelum lebih jauh, saya akan menggambarkan secara sederhana yang membedakan dua teknik ini. Apoyando disebut juga rest stroke . Artinya ketika jari tangan kanan memetik senar, misal dengan jari i (telunjuk) maka jari setelah memetik senar akan menempel pada senar di atasnya (beristirahat/ rest ). Contoh, ketika jari memetik senar 1, setelah memetik jari akan beristirahat di senar 2. Jika senar 2 dipetik maka setelah memetik, jari akan beristirahat di senar 3, begitu seterusnya. Teknik ini banyak di gunakan pada single note , atau berfungsi memberikan accent atau tekanan untuk melodi tertentu. Lain hal dengan tekni

Teori Penting Yang Harus Dikuasai Gitaris

Sebelumnya harus dibedakan antara teori dan teknik. Dari pengalaman saya, teori berjalan beriringan dengan prakteknya. Dimana teknik dan lagu adalah bagian dari praktek. Walaupun banyak gitaris yang tidak menguasai teori, tapi penguasaan teori ini penting untuk mengembangkan teknik. Banyak siswa-siswa saya yang belajar gitar dengan saya bisa dibilang sudah bisa bermain gitar, tidak hanya iringan bahkan juga bermain melodi. Tapi pada akhirnya mereka juga ingin tahu tentang teori. Ini di karenakan dengan teori musik, seorang musisi atau gitaris pada khususnya bisa membuka wawasan baru yang lebih luas. Untuk itu ada banyak teori yang bisa digunakan untuk mengembangkan permainan gitar, tapi saya akan jelaskan yang dasar saja. Yang pertama tentu adalah jarak nada (interval), contoh yang membedakan nada C dan D adalah jarak nada, hal ini juga berkenaan juga dengan kres/Sharp dan mol/flat. Selanjutnya adalah konstruksi tangga nada. Karena tangga nada itu banyak, biasanya dimulai d